Ingin Miliki Ruang Keluarga yang Maksimal? Jangan Asal, Ini Triknya!

IDEAonline –Ketika ruang keluargamenjadi prioritas, kitaharus rela memasukkanbanyak fungsi ke dalamruang keluarga.

Transisi gaya hiduporang Indonesia dari pola klasik kepola yang lebih modern, membuatposisi ruang keluarga berada dalamkegamangan.

Ruang ini kadang-kadang “disembunyikan” di bagianbelakang atau di lantai 2 sehingga tidakterjangkau oleh tamu.

Alasannya, karenadi ruang inilah pemilik rumah bisa tanpamalu nonton TV sambil angkat kaki.

Tapibagi keluarga muda dengan gaya hidupyang lebih modern, ruang keluargajustru sering diekspos sedemikian rupa, sehingga langsung bisa dijamah daripintu utama.

Pasangan Prihatna Dwiananta dan Dian Damayanti memilihmodel kedua. Ketika membangunrumah ini, catatan yang diberikanpada adiknya yang berprofesi sebagaiarsitek adalah: ingin ruang keluargayang besar.

Konsekuensinya, ruang initidak bisa “disembunyikan”, apalagipasangan ini tidak ingin rumah tingkat.

Dengan permintaan ini, ruang keluargaharuslah berada di tengah, memakansebagian besar lahan, dan menjadi pusatdari sebagian besar kegiatan yang adadi dalam rumah.

Kalau perlu, ruangkeluarga juga menampung fungsi-fungsikegiatan lain dalam rumah.

Ingin Miliki Ruang Keluarga yang Maksimal? Jangan Asal, Ini Triknya!

Ruang Tamu Mojok

Efek dari prioritas pada ruangkeluarga, ruang tamu di rumah initerpaksa dikalahkan. Apalagi, gayahidup pemiliknya memang jarangmenerima tamu.

Tapi tentunya tidaknyaman bila dari pintu utama, seorangtamu langsung berhadapan denganruang keluarga.

Karena itu di sinidibuat semacam ruang perantaraatau peralihan. Ruang ini tidak dibuatkhusus, melainkan hanya berupa siasatpsikologis.

Foyer seringkali diisi meja pendek plus cerminberbingkai. Karena itu meletakkan benda tersebut di depan pintu utama, seolah-olah menjadikan ruang tersebut sebagai foyer. Sedangkan dua kursi dan satu coffee table yang menjadi ciri ruang tamu, membuat ruang di sebelahnya menyerupai ruang tamu. Padahal kalau dicermati, tidak ada ruang khusus untuk kedua fungsi ini; hanya permainan psikologis semata.

Pintu utama dibuat menghadapsamping, sehingga ketika masuk, orangakan berhadapan dengan dinding.

Menempel pada dinding ini, diletakkansebuah meja lemari dengan cermintergantung di atasnya. Ruang kecil inijadi berfungsi sebagai foyer, sekalipunsebetulnya ia tidak berupa ruang.

Di sebelah meja ini diletakkansepasang kursi dengan satu meja bulatkecil. Jadilah ruang ini semacam ruangtamu atau ruang penghantar menujuruang keluarga. Siasat cerdas, kan?

Ruang Makan di SudutRuang Keluarga

Ruang lain yang dikalahkan adalahruang makan. Ruang makan di rumahini seolah-olah menjadi bagian dariruang keluarga.

Bila banyak orangmeletakkan ruang ini di ujung belakangruang keluarga dekat halaman, di sinijustru diletakkan di ujung depan ruangkeluarga, dekat jendela depan yangmenghadap teras.

Ini ada hubungannyadengan letak dapur yang ada di bagiandepan rumah. Sah-sah saja. Yangpenting setiap aktivitas bisa tertampungdengan baik.