Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Asal Indah, Begini Penerapan Fungsionalisme pada Rumah Tinggal yang Ciamik

Fatur Rohman - Selasa, 15 September 2020 | 21:30
Dialog antara kebutuhan dengan nilai sosial pada rumah seniman tari Jenny-Lantip, Yogyakarta.
Dok. Eko Prawoto Architectureal

Dialog antara kebutuhan dengan nilai sosial pada rumah seniman tari Jenny-Lantip, Yogyakarta.

Contoh di atas menjelaskan bahwafungsionalisme bukan sekadar sebuahbenda mati.

Baca Juga: Saat Pengembang Pailit, Apa Definisi dan Risikonya bagi Pembeli?

Baca Juga: Apa Beda Bunga Flat dan Bunga Efektif pada Kredit Pemilikan Apartemen?

Fungsi justru menjadi syaratdasar dari arsitektur sebagai produkdesain yang harus mewadahi kebutuhanpenghuninya.

Dan kebutuhan sebagaiunsur pembentuk fungsi sebetulnyamenawarkan keunikan yang lahirdari karakter manusia penggunanyayang selalu berbeda pada setiapindividu, sehingga jelas tidak mungkindiperlakukan secara kaku.

Penyatuan beberapa fungsi ruang, ruang tamu dan aula untuk menari.

Penyatuan beberapa fungsi ruang, ruang tamu dan aula untuk menari.

Jangan Asal Indah

Dalam merancang hunian (khususnya bagi yang lahan dandananya terbatas), orang biasanyamengemas agar huniannya tampaklebih indah.

Sayangnya merekalebih mengutamakan estetika danmenganggap kebutuhan serta fungsiruang seadanya saja.

Produk yangdihasilkan tampak indah tetapi kurangmewadahi kebutuhan sebagai personalyang unik.

Gejala yang cukup memprihatinkansaat ini adalah pemahaman akankemewahan sebuah rumah dinilai daripenampilan dan mahalnya materialyang digunakan demi sebuah status.

Persepsi ini seharusnya dibalik. Kebutuhan harus diutamakan, kemudianditelaah sesuai kehidupan saat ini danmendatang.

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular