Follow Us

Tak Asal Indah, Begini Penerapan Fungsionalisme pada Rumah Tinggal yang Ciamik

Fatur Rohman - Selasa, 15 September 2020 | 21:30
Dialog antara kebutuhan dengan nilai sosial pada rumah seniman tari Jenny-Lantip, Yogyakarta.
Dok. Eko Prawoto Architectureal

Dialog antara kebutuhan dengan nilai sosial pada rumah seniman tari Jenny-Lantip, Yogyakarta.

Contoh di atas menjelaskan bahwa fungsionalisme bukan sekadar sebuah benda mati.

Baca Juga: Saat Pengembang Pailit, Apa Definisi dan Risikonya bagi Pembeli?

Baca Juga: Apa Beda Bunga Flat dan Bunga Efektif pada Kredit Pemilikan Apartemen?

Fungsi justru menjadi syarat dasar dari arsitektur sebagai produk desain yang harus mewadahi kebutuhan penghuninya.

Dan kebutuhan sebagai unsur pembentuk fungsi sebetulnya menawarkan keunikan yang lahir dari karakter manusia penggunanya yang selalu berbeda pada setiap individu, sehingga jelas tidak mungkin diperlakukan secara kaku.

Penyatuan beberapa fungsi ruang, ruang tamu dan aula untuk menari.
Dok. Eko Prawoto Architectureal

Penyatuan beberapa fungsi ruang, ruang tamu dan aula untuk menari.

Jangan Asal Indah

Dalam merancang hunian (khususnya bagi yang lahan dan dananya terbatas), orang biasanya mengemas agar huniannya tampak lebih indah.

Sayangnya mereka lebih mengutamakan estetika dan menganggap kebutuhan serta fungsi ruang seadanya saja.

Produk yang dihasilkan tampak indah tetapi kurang mewadahi kebutuhan sebagai personal yang unik.

Gejala yang cukup memprihatinkan saat ini adalah pemahaman akan kemewahan sebuah rumah dinilai dari penampilan dan mahalnya material yang digunakan demi sebuah status.

Persepsi ini seharusnya dibalik. Kebutuhan harus diutamakan, kemudian ditelaah sesuai kehidupan saat ini dan mendatang.

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest