Follow Us

Tak Asal Indah, Begini Penerapan Fungsionalisme pada Rumah Tinggal yang Ciamik

Fatur Rohman - Selasa, 15 September 2020 | 21:30
Dialog antara kebutuhan dengan nilai sosial pada rumah seniman tari Jenny-Lantip, Yogyakarta.
Dok. Eko Prawoto Architectureal

Dialog antara kebutuhan dengan nilai sosial pada rumah seniman tari Jenny-Lantip, Yogyakarta.

IDEAonline –Pada akhir tahun 80-an, fungsionalisme sering menjadi bahan ejekan dunia akademik Indonesia karena dianggap mematikan kreativitas. Benarkah pernyataan tersebut?

Bicara tentang fungsionalisme pada rumah tinggal, simaklah contoh penataan ruang berikut ini.

Arsitek Eko Prawoto—pada proyek rumah tinggal bagi pasangan seniman tari di Yogyakarta—“mempertanyakan kembali” fungsi ruang tamu.

Dalam pandangan masyarakat umum selama ini, ruang tamu berfungsi untuk menerima tamu, letaknya selalu berada di bagian depan rumah di antara beberapa ruang seperti ruang tidur utama dan ruang keluarga.

Berbeda dengan pandangan umum tersebut, ruang tamu pada rumah ini dirancang sebagai sesuatu yang luwes, mudah berganti peran menjadi aula untuk menari atau tempat berkumpul dan berdiskusi.

Baca Juga: Perlukah Asuransi Apartemen dan Jenis Apa yang Sebaiknya Dipilih?

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Kita Butuh Lemari Built-In, yang Pasti Hemat Tempat!

Suasananya pun berkesan informal. Sebagian dilingkupi dinding masif namun masih menyisakan celah sehingga memungkinkan kontak visual dan suara dengan lingkungan luar.

Ruang-ruang untuk tidur tidak terdapat di lantai dasar. Semua ruang yang bersifat pribadi ditempatkan di lantai atas.

Sirkulasi antar-ruang berupa sebuah koridor yang menghadap lingkungan pedesaan di sekelilingnya.

Dialog antara kebutuhan dengan nilai sosial pada rumah seniman tari Jenny-Lantip, Yogyakarta.
Dok. Eko Prawoto Architectureal

Dialog antara kebutuhan dengan nilai sosial pada rumah seniman tari Jenny-Lantip, Yogyakarta.

Fungsionalisme: Sumber Kreativitas

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest