IDEAonline – Pak Bejo sedang pusing. Istrinya ingin mengadopsi gaya minimalis untuk hunian mereka yang bentuknya rumah standar dari pengembang dengan atap pelana. Untuk merenovasi bangunan secara penuh, rasanya berat di ongkos. Apa akal?
Sudah dua minggu ini Pak Bejo menikmati rengekan istrinya yang ingin memakai gaya minimalis untuk rumah mereka.
Baca Juga: 8 Langkah Merapikan Ruang Tamu Tanpa Harus Keluar Bujet, Mudah!
Baca Juga: Hati-hati Hal Ini Sebabkan Ruang Terkesan Sempit, Begini Solusinya!
Gaya minimalis sebenarnya mulai ditinggalkan.
Walaupun begitu, Aliran minimalis pada intinya adalah gaya desain yang mengutamakan struktur fundamental dari sebuah karya.
Karena kita berbicara dalam konteks desain bangunan, maka struktur fundamental di sini berarti bentuk/struktur dasar sebuah rumah.
Penggunaan ornamen yang sifatnya adalah hiasan dan tidak berkaitan langsung dengan struktur utama bangunan dikesampingkan.
Tak heran bila gaya minimalis banyak dicirikan oleh permainan garis geometris yang tegas. Salah satunya adalah pemakaian atap datar yang terbuat dari dak beton.
Minimalis vs Tropis
Di sisi lain, Indonesia adalah Negara tropis yang memiliki curah hujan dan kelembaban tinggi. Untuk kondisi iklim seperti ini, bentuk atap yang paling cocok bagi rumah-rumah di Indonesia sebenarnya adalah bentuk atap pelana.
Bentuk atap pelana yang miring sangat berguna untuk mengalirkan air sehingga tidak mengakibatkan genangan air di atap yang bisa menyebabkan kebocoran.
Jika kita mengaitkan kondisi iklim ini dengan bentuk atap dak beton yang rata, rasanya agak “bertolak belakang”.
Apa pasal? Karena atap dak beton jika tidak didesain dan dibuat dengan cermat bisa menyebabkan genangan air yang berpotensi kebocoran.
Akali dengan Pengolahan Fasad
Lantas bagaimana jika kita ingin mengadopsi gaya minimalis untuk rumah di daerah tropis? Kembali ke kasus Pak Bejo, penjelasan berikut ini juga bisa menjadi solusi jitu untuknya.
Salah satu trik untuk mengadopsi gaya minimalis adalah dengan memainkan fasad rumah.
Dengan trik pengolahan fasad maka bisa diperoleh rumah bernuansa minimalis tanpa harus merenovasi keseluruhan bangunan. Selain relatif ringan di ongkos, bentuk atap pelana yang ideal untuk rumah daerah tropis tetap dapat dipertahankan.
Baca Juga: Ciptakan Cozy Living Room, Ini Syarat Penting untuk Mewujudkannya
Baca Juga: 8 Langkah Merapikan Ruang Tamu Tanpa Harus Keluar Bujet, Mudah!
Sekat Ringan
Selesai dengan wajah luar rumah, bagian dalam pun perlu berhias agar tampil minimalis. Gaya minimalis dalam interior biasanya dicirikan oleh pemakaian perabot yang berdesain sederhana dan berkesan ringan.
Gaya minimalis juga ditandai dengan minimnya penggunaan pernak-pernik serta motif. Karenanya gaya ini cocok diterapkan untuk rumah yang luasannya juga “minimalis”, karena akan memberi efek meluaskan.
Salah satu trik menarik yang bisa dicontek dari rumah ini adalah penggunaan kain tipis sebagai sekat yang memisahkan ruang tamu dan ruang makan.
Sekat model ini memiliki banyak kelebihan, misalnya murah biaya pembuatannya, mudah perawatannya (hanya perlu dicuci dua minggu sekali).
Baca Juga: Furnitur Modular Cocok untuk Yang Gampang Bosan, seperti Apa?
Dan yang utama adalah tidak makan banyak tempat sehingga ruang yang luasannya terbatas tidak terasa semakin sempit.
Gaya minimalis dalam interior biasanya dicirikan oleh pemakaian perabot yang berdesain sederhana dan berkesan ringan. Perabot pada ruang makan ini biasanya menggunakan material logam, plastik, dan kaca.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 88