IDEAOnline-Kehidupan perkotaan yang cenderung dinamis membuat segala sesuatunya mesti serbacepat dan efisien.
Tak heran, memiliki hunian di lokasi strategis menjadi dambaan masyarakat kota karena dinilai dapat memudahkan mobilitas mereka sehari-hari.
Secara umum bentuk hunian terdiri dua, yakni landed house (rumah tapak) dan hunian vertikal, seperti apartemen.
Namun, di perkotaan dengan kepadatan penduduk tinggi dan pembangunan masif, lahan untuk rumah tapak kian terbatas.
Kalaupun ada, dipastikan harganya menjulang tinggi.
Khusus di Jakarta, menurut hasil riset Euromonitor yang dimuat Kompas.com, Senin (2/12/2019), dengan kepadatan penduduk 14.000 jiwa per kilometer persegi, Jakarta diprediksi akan menjadi salah satu kota terpadat di dunia pada 2030.
Dalam kondisi seperti itu, kehadiran apartemen dianggap mampu menjadi solusi atas masalah tersebut.
Lagi pula, bagi kaum profesional, hidup di apartemen terbilang jauh lebih praktis dan efisien.
Sebab, hunian vertikal ini umumnya dibangun di lokasi strategis, berdekatan dengan pusat bisnis, dan berbagai fasilitas umum lainnya.
Soal minat masyarakat akan apartemen sebenarnya sudah ada sejak lama.
Ini terungkap dalam survei Rumah.com yang dilakukan pada 2018 lalu.