IDEAonline –Zaman dahulu, terasmenjadi tempat alternatif bagikeluarga untuk bersantai di sore harisambil menghirup secangkir teh danmenikmati kue-kue.
Terkadang, terasjuga bisa menjadi perpanjangan ruangtamu ketika kerabat yang bertandangjumlahnya melebihi kapasitas ruangtersebut.
Namun, kini rumah dikompleks-kompleks perumahancenderung memberikan area teras yangsangat mungil. Fungsinya pun menjadihanya sebatas entrance bagi rumah.
Ukuran yang mungil kadangmenjadikan pemilik rumah ogahmendandani teras. Untuk apa? Toh hanya entrance yang sekadar dilewati, tanpa berlama-lama dipandangi ataudinikmati.
Padahal pemikiran seperti initak sepenuhnya benar. Sebagai entrance, penting juga bagi teras yang mungil iniuntuk berdandan menyambut merekayang akan memasuki rumah. Selain itu, desain yang apik akan menambah dayatarik penampilan fasad rumah.
Tak Perlu Banyak Pernik
Dahulu, orang biasa meletakkanseperangkat kursi plus meja di teras. Namun dengan ukuran teras yangumum digunakan di kompleks-kompleksperumahan saat ini, hal tersebut rasanyasulit diterapkan.
Ukuran teras yang mungil sebaiknyadisiasati dengan menaruh sesedikitmungkin perabot atau pernak-pernik diarea ini.
Terlebih lagi, sebagai entrance, teras sebaiknya tak terlalu disesaki oleh barang yang akan menyulitkan orangyang hendak memasuki rumah.
Letakkanbarang yang memang diperlukan benardi bagian ini, seperti keset atau raksepatu. Sesuaikan ukurannya denganluas teras agar terlihat serasi.
Batu Koral Memberi Tekstur
Agar tak monoton, terapkanpermainan tekstur. Paduan tekstur yangberbeda akan memperkaya penampilanteras. Pada teras ini, permainan teksturdidapat dengan memadukan ubinkeramik yang licin dengan batu koralyang kasar.
Batu koral dipilih yangdiameternya cukup besar agar seimbangdengan lebar ubin. Perpaduan ini, selain memberikantatanan tekstur yang berbeda jugamemberikan tatanan warna yangberbeda pula.
Meskipun demikian, perbedaannya tak terlalu besar karena masih ada dalam satu gradasi warna, yakni abu-abu. Abu-abunya cat dinding, berpadu serasi dengan warna keramikdan batu koral.
Stepping Stone Unik
Baca Juga: Gunakan Baking Soda, Begini Trik Mudah Lenyapkan Noda Kuning di Panci, Jadi Baru Lagi!
Sebagai peralihan dari carportmenuju ke teras, digunakan steppingstone (batu pijakan). Bentuk steppingstone yang sederhana—persegi tanpabanyak ornamen—selaras dengan desainteras yang minimalis.
Stepping stone ini juga cukup mudahpembuatannya. Bahan-bahannyahanyalah pasangan bata dan campuransemen-pasir.
Alur-alur pada permukaanstepping stone dibuat denganmenggunakan bantuan sapu lidi, saatlapisan semen masih basah.
Tanaman Air Memperlembut Penampilan
Agar penampilan teras tak meluludidominasi oleh kakunya batu, keramik, dan semen, perlu ditambahkan unsurtanaman.
Di sini dipilih tanaman airjenis Juncus Sp. Penampilannya yangsederhana, selaras dengan desain terasyang cenderung minimalis.
Agar penampilan teras takmenjadi “berantakan” oleh emberatau pot yang berjajar, galilah lubangdengan kedalaman yang cukup danbenamkan ember atau pot tempattumbuhnya si Juncus.
Baca Juga: Mulai Sekarang Tuang Saos Tomat Saat Bersihkan Teko, Wajan, Atau Panci! Hasilnya Enggak Main-main
Tata batu koraldi sekeliling bibir ember atau pot untukmenyembunyikannya. Nah, siapa bilang ukuran yangmungil membuat teras tak bisa tampilapik? Teras yang satu ini adalahbuktinya.
Bahan-bahan yang digunakanterbilang biasa dan tak mahal, namunhasilnya mampu memikat mata.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 91