Follow Us

Supaya Tidak Bersisa, Lebih Baik Hitung dengan Benar Kebutuhan Material Bangunan saat Renovasi, Begini Caranya!

Fatur Rohman - Minggu, 18 Oktober 2020 | 13:00
bahan bangunan
Arsitur

bahan bangunan

IDEAonline –Setelah selesai membangun rumah, seringkali ada material yang tersisa. Penyebabnya bisa macam-macam. Bagaimana agar material sisa ini jumlahnya tidak banyak?

Kuantitas pemakaian material bangunan ditentukan berdasarkan volume pekerjaan. Karena itu pemakaian, pembelian, dan pengiriman material ke lokasi proyek harus dihitung dan direncanakan dengan baik.

Kalau sampai salah perhitungan, bisa-bisa material banyak yang sisa setelah pembangunan selesai

Sisa material didefinisikan sebagai material yang dibuang dari proyek pembangunan. Ini terjadi karena beberapa hal, yaitu jumlah materialnya berlebih, materialnya rusak sebelum digunakan, atau materialnya sudah tidak digunakan lagi.

Baca Juga: Seni Menyimpan di Dapur, Hal Sepele Ini Bisa Bikin Bahan Makanan Rusak

Baca Juga: Jangan Sembarangan Pilih Material Furnitur di Kamar Anak, Bisa Berakibat Fatal!

Yang terakhir ini biasanya berlaku untuk material yang dipakai sebagai penunjang pada saat proses pelaksanaan pembangunan.

Menurut Ariea Iswan Widagdo, S T (kontraktor bangunan di daerah Bekasi), material yang sering sisa antara lain keramik lantai, cat—baik cat dinding atau cat kayu—pasir, semen, batu bata, dan kayu.

Menghitung dengan Cermat

Untuk mengatasi adanya sisa material setidaknya IDEA lovers harus menghitung dan merencanakan dengan cermat jumlah material yang harus dibeli.

Cara termudah untuk merencanakan pembelian material adalah IDEA lovers harus mengetahui dahulu berapa volume sebuah pekerjaan.

Sebagai contoh pekerjaan memasang bata. Setelah volume pekerjaan pemasangan bata didapat, bisa diketahui besarnya volume material yang dibutuhkan.

Baca Juga: Jangan Bingung, Begini Cara Agar Anak Mau Tidur di Kamar Sendiri!

Baca Juga: Gemas, Ini Ragam Tempat Penyimpanan yang Ada di Kamar Anak

Cara menghitung kebutuhan material memang tidak bisa dilakukan oleh orang yang masih awam terhadap konstruksi bangunan.

Namun, Ariea memberikan salah satu rumusan sederhana untuk menghitung kebutuhan material untuk pekerjaan plesteran.

Mengetahui jumlah kebutuhan material akan memudahkan IDEA lovers membeli material tersebut. Selain itu, yang perlu menjadi perhatian adalah waktu pengiriman material.

Bahan bangunan
twitter

Bahan bangunan

Jangan sampai material menumpuk di gudang terlalu lama setelah dikirim, terutama pasir dan semen. Ariea menyarankan agar pengiriman material setidaknya setiap 2 minggu sekali.

Bila terlalu lama menumpuk di gudang, bahan bangunan bisa rusak. Sebagai contoh semen yang ditumpuk di gudang dengan kondisi lembab, lama kelamaan bisa mengeras sehingga tidak bisa digunakan lagi.

Mengelola Sisa

Meski sisa material tidak bisa dihindari, setidaknya jumlahnya harus dikurangi. Jika terpaksa terdapat sisa material maka Anda harus mengelolanya agar tidak terbuang dengan percuma.

Sisa material sebaiknya diolah atau didaur ulang agar bisa digunakan lagi untuk keperluan yang lain. Misalnya material kayu yang digunakan untuk bekisting, pilihlah ukuran 4/6 agar bila selesai digunakan sebagai bekisting, kayu bisa digunakan untuk rangka plafon.

Sebelum dipasang sebagai rangka, sebaiknya kayu dihaluskan (diserut), dibersihkan bila ada kotoran, dan diberi lapisan pelindung.

Baca Juga: Material Bata Merah pada Arsitektur Bali Memang Menarik, Tapi Tahu Enggak..

Baca Juga: Jangan Bingung, Begini Cara Agar Anak Mau Tidur di Kamar Sendiri!

Sisa material seperti keramik lantai yang jumlahnya tidak banyak bisa digunakan sebagai cadangan bila sewaktu-waktu keramik yang terpasang rusak atau terlepas.

Dengan demikian Anda tidak kesulitan mencari keramik yang warna dan motifnya sama dengan keramik yang sudah terpasang.

Karena itu, kunci permasalahan sisa material adalah perencanaan dan pelaksanaan yang matang agar pemakaiaan material bisa digunakan dengan cermat tanpa menimbulkan sisa.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 74

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest