Follow Us

Dapat Menjangkiti Manusia, Ini Dia Bahaya Kutu Kucing yang Perlu Diketahui!

IDEAonline - Minggu, 25 Oktober 2020 | 09:00
Kucing di dalam rumah.
Design Boom

Kucing di dalam rumah.

IDEAOnline-Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang paling banyak digemari di dunia.

Bulu yang lembut, tingkah laku manja dan imut, juga kemampuan memburu tikus mungkin jadi sebagian alasan orang menyukai kucing.

Meski demikian, memelihara kucing berarti juga termasuk memperhatikan kesehatannya, termasuk soal kutu.

Sebab, selain bisa menginfeksi kucing kesayangan, kutunya juga dapat menjangkiti manusia.

Salah satu jenis kutu yang umumnya menghinggap di kucing adalah Ctenocephalides felis.

Jika kutu ini mengigit manusia, maka dapat memberikan rasa gatal yang mengganggu.

Pada beberapa orang bahkan bisa menyebabkan infeksi yang lebih parah, seperti penyakit zoonosis yang disebut cat scratch disease lantaran kutu kucing dapat membawa bakteri Bartonella henselae saat menggigit manusia.

Baca Juga: Paling Mudah dan Murah, Ini Ragam Trik Hias Vas Ciamik 2020!

Baca Juga: Waspada, Ternyata Diabetes Tak Hanya Buat Situasi Pasien Covid 19 Memburuk, Tapi Ini yang Bisa Terjadi

Furnitur modern untuk kucing peliharaan di rumah.
homedit

Furnitur modern untuk kucing peliharaan di rumah.

Oleh sebab itu, kebersihan kucing adalah hal penting.

Dokter hewan sekaligus pengajar di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana Kupang, drh. Yeremia Yobelanno Sitompul M.Sc menyatakan, memastikan kesehatan kulit kucing dilakukan dengan pemeriksaan ke dokter hewan untuk mengecek keberadaan kutu.

"Jadi pastikan dulu hewannya kalau enggak ada kutu. Minta cek ada kutu atau tidak, kalau misalnya ada maka akan diobati, dan ikuti anjuran dokternya," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (29/5/2020).

Yeremia mengatakan, penting untuk disiplin mengikuti anjuran dokter.

Sebab, umumnya pengobatan dilakukan secara berkala hingga kutu benar-benar dipastikan hilang.

Untuk mematahkan siklus hidup kutu, pemberian obat yang dilakukan biasanya hanya membunuh kutu dewasa.

Itu artinya, kemungkinan ada telur kutu yang masih tertinggal.

Baca Juga: Mau Letakan WC Menghadap ke Ruang Tamu? Hati-hati Berdampak Buruk!

Baca Juga: Rela Berbagi Suami dengan Nita Thalia di Hunian Mewah, Istri Pertama Nurdin Rudhytia Justru Mendapat Perlakuan Tak Mengenakan, Suaminya Disebut Pelet Hingga Kuras Harta

Seekor kucing yang merasa nyaman dengan rumah barunya.
boredpanda

Seekor kucing yang merasa nyaman dengan rumah barunya.

Maka dokter akan memberikan arahan untuk kembali pada beberapa pekan selanjutnya untuk melakukan pengobatan lagi.

Ini berdasarkan perkiraan waktu telur akan menetas, dan tidak berpotensi menghasilkan telur baru.

"Kalau misalnya disuruh balik lagi 3 minggu kemudian, tapi kita baru datang obati lagi di 4-5 minggu kemudian, yah telur ada lagi (kutu keburu bertelur sebelum pengobatan).

Oleh karena itu, ikuti anjuran dokter dengan tepat waktu," jelasnya.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Merarik, Tradisi Melarikan Anak Gadis Usai Acara Pinangan

Baca Juga: Dapatkan Hati Anak Pemilik Resort Mewah di Bali, Azriel Hermansyah Justru Akan Kedatangan Orang Ketiga, Ahli Tarot: Mungkin Ada Perselingkuhan

Pada masa pengobatan, Yeremia menyarankan, untuk menjaga kucing berelasi dengan kucing lainnya yang berpotensi menularkan kutu.

Bahkan, jika memiliki lebih dari satu peliharaan kucing, akan lebih baik pemeriksaan dilakukan pada seluruh kucing.

Ini penting agar pengobatan benar-benar efektif, jika tidak hanya akan membuat siklus berulang penularan kutu antar kucing.

Tak cukup hanya pada hewan, lingkungan rumah juga perlu dibersihkan karena kutu kucing biasanya juga terdapat di sana.

Pembersihan kutu di lingkungan rumah dapat dilakukan menggunakan produk insektisida. "Jaga-jaga sekalian di lingkungannya, misal di rumah pada sudut-sudut rumah, juga di sela-sela sofa itu bisa ada (kutu)," katanya.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kucing Berkutu Penting untuk Segera Diobati, Ini Sebabnya"

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest