Follow Us

Bagaimana Konsep Ramah Lingkungan pada Material, Ini Kriterianya!

Johanna Erly Widyartanti - Minggu, 01 November 2020 | 09:30
Matreial pantry dari bahan yang mudah dibersihkan, membuat tampil rapi dan bersih.
Foto Licco Indrawan

Matreial pantry dari bahan yang mudah dibersihkan, membuat tampil rapi dan bersih.

Inovasi baja lapis pada atap berdesain lengkung.
dok. Bluescope

Inovasi baja lapis pada atap berdesain lengkung.

Tahap Produksi

Pada tahap ini terdapat beberapa aspek yang penting di antaranya, aspek bahan mentah atau bahan baku, aspek proses produksi dan aspek distribusi.

Kaidah reduce-reuse-recycle dapat diterapkan untuk tidak serta merta menggunakan material baru yang membutuhkan sumber daya lebih banyak dalam proses produksinya.

Penggunaan material bekas masih layak pakai merupakan langkah yang paling mudah untuk dilakukan.

Langkah ini bertujuan untuk memperpanjang daur hidup material lama sehingga menghindari produksi material baru.

Pilihan lain untuk menghindari produksi material baru adalah penggunaan material hasil daur ulang.

Langkah ini dapat mengurangi sampah yang menjadi beban lingkungan dan mengurangi sumber daya yang dibutuhkan untuk ekstraksi bahan mentah.

Pemilihan material yang berdasarkan aspek bahan mentah juga dapat dilakukan.

Material yang bahan mentahnya berasal dari hasil tanaman budi daya dengan masa panen kurang dari 10 tahun dapat dikategorikan sebagai material ramah lingkungan.

Hal ini merupakan salah satu cara agar dapat mengurangi ketergantungan dengan sumber tak terbarukan.

Selain itu, semakin cepat masa panen bahan mentah suatu material, semakin cepat pula masa pemulihan ekologi setempat. Contoh material tersebut misalnya bambu, rotan dan serat jerami.

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest