Follow Us

Serba-serbi Penggunaan Kayu untuk Material Bangunan, Ternyata Kayu Bisa Jadi Pembahasan yang Dalam

Fatur Rohman - Jumat, 27 November 2020 | 06:00
Serba-serbi Penggunaan Kayu untuk Material Bangunan, Ternyata Kayu Bisa Jadi Pembahasan yang Dalam
Home Stratosphere

Serba-serbi Penggunaan Kayu untuk Material Bangunan, Ternyata Kayu Bisa Jadi Pembahasan yang Dalam

Untuk itu mereka semua bersertifikat (dulu di jaman Belanda, tukang kayu di Indonesia juga bersertifikat).

Tadao Ando, arsitek hebat Jepang saat ini tidak sekolah arsitektur, tapi setelah alih karier dari bertinju, ia memulai dengan magang menjadi tukang kayu, sekarang terlihat sebagai “ahli” beton.

Bangsa Skandinavia sangat ulet mengembangkan kayu lapis yang dapat ditekuk, dilengkung, sehingga arsitek-arsiteknya menghasilkan banyak desain mebel kayu yang fantastis, misalnya Alvar Aalto.

Kayu di rumah konvensional Indonesia lebih banyak dipakai untuk kusen pintu/jendela, tangga, dan rangka atap.

Baca Juga: Mulai Malas Bersih-bersih Sejak WFH? Jangan Lupa Bersihkan Seprai Dengan Bumbu Dapur Satu Ini!

Baca Juga: 8 Pemicu Stres Kala Lakukan WFH di Rumah! Hati-hati, Bahkan Suara TV Bisa Jadi Pemicu

Tadao Ando membuat Museum of Wood di Hyogo untuk menghormati alam dan juga kemampuan otak manusia melalui teknologi.
istimewa

Tadao Ando membuat Museum of Wood di Hyogo untuk menghormati alam dan juga kemampuan otak manusia melalui teknologi.

Selebihnya, bisa untuk dinding, lantai, dan plafon.

Namun, sekarang ini timbul kesadaran untuk memilih pemakaian kayu yang mulai dipandang sebagai barang mewah ini—memang tergantung jenis kayunya—dengan seksama dan seperlunya.

Kita cenderung tidak menggunakan kayu untuk daerah basah seperti kamar mandi, walaupun sekarang mulai banyak orang Indonesia yang berpikir kamar mandi itu bisa kering.

Tadao Ando membuat Museum of Wood di Hyogo untuk menghormati alam dan juga kemampuan otak manusia melalui teknologi.
istimewa

Tadao Ando membuat Museum of Wood di Hyogo untuk menghormati alam dan juga kemampuan otak manusia melalui teknologi.

Sesuai dengan prinsip “environmental sustainability” (kesinambungan, keterdukungan lingkungan) maka di Aceh rakyat diajak untuk tidak terlalu banyak menggunakan kayu untuk membangun kembali rumah mereka, tetapi dianjurkan untuk memakai bahan bangunan pengganti, agar hutan mereka tidak rusak.

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest