Follow Us

Perubahan Iklim dan Lingkungan Bisa Diketahui dari Warna Laut

Kontributor 01 - Kamis, 05 November 2020 | 14:30
Ilustrasi perubahan iklim.
SHUTTERSTOCK/ParabolStudio

Ilustrasi perubahan iklim.

Baca Juga: Ada 5,6 Miliar Unit AC pada 2050 yang Bikin Perubahan Iklim Memburuk, Apa Sebabnya?

Ilustrasi laut lepas.
(ZIGNAVISUAL FOR ONE SOTHEBY’S INTERNATIONAL REALTY)

Ilustrasi laut lepas.

Saat sinar matahari mencapai lautan, maka sebagian cahaya yang dipantulkan kembali secara langsung, tetapi ada sebagian yang menembus permukaan laut dan berinteraksi dengan molekul air yang ditemuinya.

Panjang gelombang cahaya merah, oranye, kuning, dan hijau diserap, sehingga sisa cahaya yang kita lihat terdiri dari biru dan violet dengan panjang gelombang yang lebih pendek.

Namun, jika ada partikel lain yang tersuspensi di dalam air, mereka akan meningkatkan hamburan cahaya yang dipantulkan.

Beberapa jenis partikel, khususnya, sel fitoplankton, atau yang disebut sebagai alga, juga dapat mengandung zat yang menyerap panjang gelombang cahaya tertentu, yang mengubah karakteristiknya.

Zat penyerap cahaya terpenting di lautan adalah klorofil, yang digunakan fitoplankton untuk menghasilkan karbon melalui fotosintesis.

Karena pigmen hijau klorofil, fitoplankton ini secara istimewa menyerap bagian merah dan biru dari spektrum cahaya untuk fotosintesis dan memantulkan cahaya hijau.

Jadi, lautan di atas wilayah dengan konsentrasi fitoplankton yang tinggi akan tampak dalam corak-corak tertentu hal ini bergantung pada jenis dan kepadatan populasi fitoplankton.

Baca Juga: Terungkap, Dampak Karbon Dioksida pada Bumi 30 Juta Tahun Lalu

Ilustrasi-Dampak perubahan iklim.
Dok. Mowilex

Ilustrasi-Dampak perubahan iklim.

Studi warna laut bagi ilmuwan Studi tentang warna laut membantu para ilmuwan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang fitoplankton dan dampaknya terhadap sistem Bumi.

Source : kompas

Editor : iDEA

Latest