Follow Us

Terbukti, Sektor Pangan dapat Tingkatkan Ancaman Perubahan Iklim

Kontributor 01 - Kamis, 05 November 2020 | 15:00
Ilustrasi makanan
dok. Ikea Food

Ilustrasi makanan

Pertanian adalah penyebab utama peningkatan ini, yang mana menyumbang hampir 70 persen emisi antara tahun 2007-2016.

Setiap tahun lebih dari 100 juta ton nitrogen disebarkan di lahan pertanian di seluruh dunia sebagai pupuk sintesis, dan 100 juta lainnya jatuh ke padang rumput dalam kotoran ternak.

Baca Juga: Pakai Timbangan Pintar, Perusahaan Ini Sukses Kurangi 31% Limbah Makanan dalam Setahun

Ilustrasi limbah makanan.
Kompas.com

Ilustrasi limbah makanan.

Negara yang Berkontribusi dalam Peningkata N2O

Dalam studi tersebut juga disebutkan, bahwa kontributor terbesar emisi N2O global berasal dari Asia Timur, Asia Selatan, Afrika dan Amerika Selatan.

Emisi dari pupuk sintesis mendominasi pelepasan di China, India, dan Amerika Serikat.

Sementara itu, emisi dari penggunaan kotoran ternak sebagai pupuk mendominasi pelepasan di Afrika dan Amerika Selatan.

Sedangkan, untuk tingkat pertumbuhan emisi tertinggi ditemukan di negara berkembang, seperti Brasil, China dan India, di mana produki tanaman dan jumlah ternak meningkat.

Peningkatan emisi di luar target dan peluang mengurangi emisi "Emisi saat ini pada peningkatan suhu global di atas 3 derajat celcius, dua kali lipat dari target kesepakatan paris," kata Robert Jackson, profesor sekaligus rekan penulir dari Univeritas Stanford dan ketua Proyek Karbon Global.

Di saat yang sama, peneliti senior di Institut Analisis Sistem Terapan Internasional di Austria yang pernah menjadi direktur Inisiatif Nitrogen Internasional di Eropa, Willfried Winiwanter menyebutkan, bahwa meskipun terjadi peningkatan suhu global, tetapi peluang untuk mengurangi emisi N2O ini masih ada.

Sebagai informasi, Eropa adalah satu-satunya wilayah di dunia yang berhasil mengurangi emisi N2O selama dua dekade terakhir.

Source : kompas

Editor : iDEA

Latest