Ini agak bertentangan dengan etika Timur yang kurang suka jika urusan pribadinya terlalu dicampuri orang lain.
Dengan demikian, bila dilihat dari sisi etika orang Timur, meja makan yang tampak langsung dari pintu masuk atau ruang tamu tentu akan berdampak pada rasa yang kurang nyaman, baik untuk tamu yang berkunjung maupun penghuni rumah yang kebetulan akan bersantap saat kedatangan tamu.
Kondisi tersebut dapat menimbulkan berbagai persepsi yang tidak pas bagi masing-masing pihak.
Bahan Pergunjingan
Posisi ruang makan yang terlihat dari ruang tamu, suatu saat akan menimbulkan problem yang tidak menyenangkan bagi kedua belah pihak. Contohnya seperti di bawah ini.
• Meja makan yang kotor dengan lauk yang minim, tentu akan menjadi bahan pembicaraan yang kurang berkenan. Sedangkan meja makan dengan lauk yang mewah juga bisa menjadi bahan pergunjingan yang tidak sedap.
• Lauk yang minim di meja makan akan membuat penghuni dinilai pelit, sedangkan hidangan yang berlimpah akan dinilai sebagai pemborosan.
Baca Juga: Anak Bermain di Dalam atau di Luar Rumah Harus Aman, Ini Syaratnya!
Jadi keduanya bukan pilihan yang menyenangkan. Penilaian ini belum termasuk masalah ketidaknyamanan yang mungkin terjadi. Tamu yang dating saat penghuni makan juga akan membuat tuan rumah kurang nyaman.
Sebaliknya, tamu yang kebetulan lapar namun tidak diajak makan juga dapat membangkitkan perasaan kurang enak. Jadi, situasi yang semula baik bisa berubah menjadi saling curiga. Ini tentu berdampak kurang menyenangkan.