Selain memberi sentuhan kuno, batu bata juga membuat udara di dalam ruangan menjadi adem. Karena itu, Putut sengaja membiarkan dinding rumahnya didominasi bata ekspos.
Masuk ke dalam rumah, konsep terbuka digagas Putut untuk menyiasati lahan terbatas. Ruang tamu, keluarga, dan ruang belajar dibiarkan tanpa sekat untuk memudahkan akses dan agar ruang terkesan luas.
Baca Juga: Tergantung Kondisi Tanah, Ini Dia Pertimbangan Membangun Turap Agar
Di area ruang tamu, gaya lawas mucul berkat aksesori unik berupa klonthongan atau kalung untuk sapi.
Agar padu padan serasi, Putut sengaja memilih furnitur bergaya khas Cirebon sebagai pengisi ruang ini.
Dari kursi tamu, terlihat sekeliling rumah. Beberapa koleksi Putut lainya seperti radio dan setrika antik membuat ingatan kembali ke kampung halaman.
Ditambah dengan suasana sepi dan sejuk di rumah ini, seolah Susana kampung halaman benar-benar hadir di depan mata.