Follow Us

Sampah Plastik Ternyata Juga Mengancam Habitat Penguin di Ujung Dunia

Kontributor 01 - Kamis, 12 November 2020 | 16:00
Penguin rockhopper utara menyukai pesisir terjal Tristan da Cunha.
Komaps.com

Penguin rockhopper utara menyukai pesisir terjal Tristan da Cunha.

Untuk mengamati pergerakan dan perilaku penguin-penguin tersebut,

Andrea Rey dan timnya memasang sistem monitor otomatis dalam bentuk sebuah mikrochip khusus.

Sensor pada chip yang dipasangkan pada beberapa burung ini merekam gerakan, agar aktivitas umum di seluruh koloni bisa tercatat.

Penguin tampak sangat rentan, setidaknya jika di daratan.

Walau demikian hewan ini sebenarnya penyelam dan perenang hebat.

Sejumlah penguin Magellan bisa berenang hingga Uruguay dan Brazil, yang berarti menempuh jarak sepanjang 4.000 kilometer.

Selain sebagai penjaga lautan, hewan ini memainkan peran penting sebagai petunjuk kualitas lingkungan.

Penguin menjadi indikasi seberapa sehat ekosistem laut.

Dengan meneliti makanan mereka, seberapa jauh mereka berenang untuk mendapat makanan dan tingkat reproduksi mereka, Andrea Rey dan timnya bisa mengetahui bagaimana keadaan spesies yang tergantung pada lautan ini.

Kota Ushuaia dan upaya memerangi polusi Penguin mendarat di pantai untuk berkembangbiak dan membesarkan anak. Ini adalah fase yang sangat sensitif dalam hidup hewan ini.

Dan kini juga menghadapi ancaman tambahan akibat polusi yang semakin meluas.

Liang sarang mereka kini semakin dipenuhi sampah plastik, yang sebagian besar berasal dari kota Ushuaia yang terletak tak jauh dari sana.

Source : kompas

Editor : iDEA

Latest