Follow Us

Ketika Orangtua Harus Jadi Guru di Rumah saat Pandemi, Kenali Karakter Anak Usia 5-12 Tahun Ini

Kontributor 01 - Minggu, 15 November 2020 | 11:00
Ilustrasi anak-anak.
Komaps.com

Ilustrasi anak-anak.

IDEAOnline-Karakteristik seorang anak pada usia lima hingga 12 tahun harus dipahami, apalagi pada masa pandemi seperti ini.

Sebab, selama pandemi Covid-19 anak harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan di rumah.

Namun, perlu diingat bahwa setiap anak memiliki fokus belajar yang berbeda, sehingga sebagai orangtua perlu memahami karakter anak pada usia tersebut.

Dengan memahami karakter anak, maka orangtua dapat mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk mendukung kemampuan belajarnya secara optimal.

"Anak usia 5-12 tahun mengalami berbagai macam fase perkembangan, mulai dari lebih mandiri, kemampuan komunikasi, sikap lebih kritis dan berinteraksi sosial lebih aktif dengan orangtua, guru dan peer group atau teman sebaya," ujar Damar Wijayanti, SIP., Dipl. Edu. Montessori, Pemerhati Pendidikan Anak pada webinar, Kamis (12/11/2020).

Baca Juga: 63% Anak Jenuh di Rumah selama Pandemi, Orang Tua Mesti Lakukan Ini

Ilustrasi orangtua dampingi anak belajar online.
Kompas.com

Ilustrasi orangtua dampingi anak belajar online.

Berikut ini beberapa karakteristik khas dalam perkembangan anak usia 5-12 tahun seperti yang dipaparkan Damar.

  • Kecepatan belajar yang melambat dibandingkan usia sebelumnya.
  • Cara belajar yang lebih tenang dibanding usia sebelumnya.
  • Tidak perlu mengulang penjelasan beberapa kali, atau mulai memahami dengan cepat.
  • Tidak tertarik pada kegiatan yang sama, cenderung menyukai aktivitas beragam.
  • Anak usia 6-9 tahun memiliki antusiasme natural untuk belajar hal baru.
  • Anak usia 9-12 tahun tidak hanya mencari pengetahuan baru, namun sudah berpikir kritis pada hal baru yang diterima.
  • Ketertarikannya mulai bergeser bukan hanya pada lingkungan fisik, namun pada orang-orang yang ada di lingkungan tersebut.
  • Mulai tertarik pada peer group atau yang dikenal dengan teman sebayanya dibanding dengan orang tuanya.
  • Suka bekerja sama dengan teman-teman yang memiliki ketertarikan yang sama.
  • Mulai mengembangkan social network.
  • Membutuhkan role model yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain.
Baca Juga: Banyak Main Internet, Risiko bagi Anak: Gangguan Pemusatan Perhatian

Ilustrasi anak bermain bersama teman-temannya.
istimewa

Ilustrasi anak bermain bersama teman-temannya.

Untuk mendukung fungsi eksekutif anak berjalan dengan optimal, orangtua harus memahami karakteristik dan kebutuhan perkembangan psikososial anak sesuai dengan fase perkembangannya.

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest