Sehingga tak heran WMO menyebut jika 2020 menjadi salah satu tahun terpanas bagi planet ini yang pernah ada.
Lebih lanjut, laporan WMO juga mengungkap kalau tahun-tahun dari 2015 hingga 2020 cenderung menjadi enam tahun dengan rekor terpanas.
"Ini adalah bukti percepatan pemanasan global. Butuh waktu sekitar satu abad agar gas rumah kaca menghangatkan dunia sebesar 1 derajat Celcius. Namun kini hanya dalam waktu 30 tahun ke dapan, Bumi dapat menghangat 1 derajat Celcius," kata Neville Nicholls dari Monash University, Melbourne.
Suhu panas di tahun 2020 terbukti dengan berbagai peristiwa di seluruh belahan dunia, mulai dari kebakaran hutan di Australia, Siberia, pantai barat Amerika Serikat dan Amerika Selatan.
Selain itu, banjir terjadi di beberapa bagian Afrika dan Asia Tenggara. Bahkan kawasan Siberia utara sempat mencapai suhu 38 derajat Celcius akibat memanasnya iklim.
WMO juga memaparkan bahwa lebih dari 80 persen wilayah laut telah mengalami setidaknya satu gelombang panas laut pada 2020.
"Baru-baru ini permukaan laut naik pada tingkat yang lebih tinggi sebagian karena meningkatnya pencairan lapisan es di Greenland dan Antartika," tulis dalam laporan.
Terjadi pula 30 badai di sejumlah wilayah di Bumi, termasuk 13 badai yang terbentuk di Samudera Atlantik. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 2020 jadi Tahun Terpanas dalam Catatan Sejarah Iklim Bumi
#BerbagiIDEA