Baca Juga: Anjing Piaraanmu Tak Nafsu Makan? Ini 7 Hal yang Bisa Jadi Penyebab
Objek-objek itu tidak berbau dan ditutupi dengan pita listrik hitam sehingga anjing dan siapapun tidak bisa mendeteksi perbedaannya.
Namun, dalam percobaan tersebut, anjing-anjing berhasil mendeteksi benda-benda yang memancarkan radiasi panas yang lemah.
Dalam percobaan lain, benda-benda hangat atau bersuhu ruangan dipresentasikan ke 13 anjing peliharaan dari berbagai ras.
Sementara itu, otak mereka dipindai dengan mesin MRI.
Hasilnya korteks somatosensori kiri di otak anjing, yang berhubungan dengan informasi berasal dari hidung, lebih responsif terhadap benda hangat.
Kedua percobaan ini pun berhasil menunjukkan bahwa anjing dapat merasakan titik panas yang lemah.
Para peneliti menduga anjing mewarisi kemampuan tersebut dari nenek moyang mereka, serigala abu-abu yang menggunakan sensor itu untuk mengendus-endus tubuh hangat saat berburu.
Meski begitu, Gary Settles, seorang profesor di Pennsylvania State University, yang telah mempelajari kemampuan mengendus anjing meragukan jika rhinarium anjing dapat membedakan pola objek panas dan dingin dari jarak jauh.
Untuk itu perlu studi lebih lanjut untuk mengetahuinya.
Kemampuan untuk merasakan radiasi panas yang lemah ini diketahui hanya dimiliki oleh segelintir binatang.