Tidak ada ”pendewaan” tokoh dalam arsitektur, sehingga tidak timbul kecenderungan pengulangan ciri antara arsitek satu dan yang lain hanya karena arsitek yang satu dianggap ”dewa” yang karyanya harus ditiru.
Dominasi pandangan dan nilai absolut dalam arsitektur harus diakhiri, sehingga perkembangan arsitektur selanjutnya harus mengarah kepada keragaman pandangan dan tata nilai.
Pengutamaan indera penglihatan sebagai tolok ukur keberhasilan suatu karya dalam arsitektur harus diakhiri.
Potensi indera lain harus dapat dimanfaatkan pula secara seimbang.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)