Hal itu dilakukan supaya ketika produksi tersebut telah mencukupi kebutuhan rumah, maka sisanya bisa dijual ke tetangga.
"Jadi mungkin kita bisa menanam yang mudah dulu, terus nanti kalau bisa panen berlebih bisa jual. Kebetulan di sekitar lingkungan kita banyak sayur sayuran lokal yang banyak disukai," kata dia.
Selain itu, Winartania juga memberikan rekomendasi bagi masyarakat yang lahannya sempiit.
Ia menyarankan agar menggunakan alternatif penanaman dengan menggunakan instalasi hidroponik dengan sistem tetes.
Penggunaan sistem tetes itu juga dapat diterapkan dalam metode vertikutur.
Dengan penggunaan instalasi tersebut, maka warga tak membutuhkan ruang banyak untuk aktivitas berkebun.
Baca Juga: Hobi Berkebun? Ini Sentra Tanaman di Jabodetabek Wajib Disambangi
Di sisi lain, masyarakat juga perlu memerhatikan arah cahaya matahari.
Menurut dia, penggunaan instalasi itu perlu dibarengi dengan penempatan yang searah dengan cahaya matahari.
"Sayuran butuh enam jam menerima cahaya matahari, kalau bisa matahari pagi. Kalau rumah yang menghadap timur, taruhlah tanaman hidroponik itu di bagian depan. Sebaliknya, jika rumah mengahdap barat, taruh tanaman hidroponik di bagian belakang rumah.
Nah, Idea Lover tak perlu ciut hati jika tak punya lahan yang cukup luas.