Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bisa Saja Muncul di Indonesia, Kenali Varian Baru Virus Corona di 4 Negara Ini

Kontributor 01 - Selasa, 02 Februari 2021 | 17:23
Ilustrasi virus corona di dunia.
Shutterstock/Ridersuperone

Ilustrasi virus corona di dunia.

Varian virus corona yang terdeteksi di Afrika Selatan ini juga dikenal sebagai strain 501Y.V2, yang dilaporkan pertama kali di AS pada Kamis pekan lalu di Carolina Selatan.

Beberapa hari kemudian, varian virus corona Afrika Selatan ini juga ditemukan di Maryland.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), strain virus corona Afrika Selatan ini telah dilaporkan di lebih dari 30 negara.

"Varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan telah menyebar dengan cepat keluar Afrika dan apa yang membuat saya terjaga di malam hari saat ini adalah kemungkinan besar beredar di sejumlah negara Afrika," kata Dr. Matshidiso Moeti, direktur regional WHO untuk Afrika.

Pola mutasi pada varian virus corona B.1.351 ini berbeda yang tampaknya menyebabkan lebih banyak perubahan fisik pada struktur protein spike, bagian virus yang menginfeksi sel inangnya.

Satu mutasi penting yang disebut dengan E484K, tampaknya telah memengaruhi domain pengikat reseptor.

Hal ini membuat para ilmuwan khawatir, sebab perubahan mutasi virus pada strain ini dapat membantunya lolos dari efek vaksin Covid-19.

"Kabar baiknya adalah vaksin yang ada sekarang masih akan efektif melawan mutan. Kabar serius, saat Anda mendapatkan lebih banyak replikasi, Anda bisa mendapatkan lebih banyak evolusi mutan, yang berarti Anda selalu harus menjadi selangkah lebih maju," kata director of the National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Anthony Fauci. Tim peneliti di Columbia University, Pusat Penelitian AIDS Aaron Diamond dan tempat lain telah menguji versi mutasi virus yang dibuat di laboratorium terhadap sampel darah orang yang divaksinasi.

Peneliti mengatakan, tampaknya efek vaksinasi agak berkurang, namun tidak cukup melemahkan perlindungan.

Akan tetapi, vaksin Covid-19 Novovax telah merilis hasil awal uji klinis dengan efikasi mencapai 89 persen efektif dalam uji coba fase 3 di Inggris.

Sedangkan uji coba fase 2 dengan skala peserta yang lebih kecil juga telah dilakukan di Afrika Selatan, namun hasil sementara efikasi vaksin ini hanya 60 persen.

Baca Juga: Virus Corona Bermutasi, Cara Baru Cegah Terinfeksi menurut Ahli

Source : kompas

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular