Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ini Pentingnya Oximeter bagi Pasien Covid-19 yang Isoman di Rumah

Kontributor 01 - Rabu, 03 Februari 2021 | 15:45
Ilustrasi-Ditemukan oleh insinyur Jepang, pulse oximeter, alat pengukur kadar oksigen.
kompas.com

Ilustrasi-Ditemukan oleh insinyur Jepang, pulse oximeter, alat pengukur kadar oksigen.

Baca Juga: Happy Hipoxia Bisa Sebabkan Pasien Covid-19 Meninggal Mendadak Tanpa Gejala, Bisa Dicegah dengan Pemeriksaan Mandiri di Rumah, Ini Caranya!

Ilustrasi-Ditemukan oleh insinyur Jepang, pulse oximeter, alat pengukur kadar oksigen.
kompas.com

Ilustrasi-Ditemukan oleh insinyur Jepang, pulse oximeter, alat pengukur kadar oksigen.

Dalam beberapa kasus, dokter Anda mungkin menyarankan agar Anda memiliki oksimeter denyut untuk digunakan di rumah.

Hal ini juga disarankan WHO untuk pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Proses oksimetri nadi adalah sebagai berikut:

1. Biasanya, perangkat ditempatkan di jari, daun telinga, atau jari kaki. Anda mungkin merasakan sedikit tekanan, tetapi tidak ada rasa sakit.

2. Anda akan tetap menggunakan alat selama diperlukan untuk memantau denyut nadi dan saturasi oksigen Anda. Saat memantau kemampuan aktivitas fisik, ini akan dilakukan selama latihan dan selama periode pemulihan. Selama operasi, probe akan dipasang sebelumnya dan dilepas setelah Anda bangun dan tidak lagi dalam pengawasan. Terkadang, ini hanya akan digunakan untuk membaca satu kali dengan sangat cepat.

3. Setelah tes selesai, klip atau probe akan dilepas.

Pembacaan Oksimetri Nadi

Oksimetri nadi biasanya merupakan tes yang cukup akurat.

Alat ini secara konsisten memberikan hasil dalam perbedaan 2 persen dari apa yang sebenarnya.

Jika pembacaan Anda 82 persen, misalnya, tingkat saturasi oksigen Anda yang sebenarnya bisa berkisar antara 80 hingga 84 persen.

Source : kompas

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular