Baca Juga: Yuk Kurangi Sampah Makanan di Dapur, Ini Berbagai Inspirasinya
Menurutnya, metode pengolahan sampah plastik yang ada selama ini adalah pembakaran daur ulang, dengan cara pelelehan kembali untuk membentuk granula atau pelet.
Metode ini, menurut Sunit, terkendala proses pengumpulan dan pra pemilahan yang tidak mudah, serta kemungkinan persyaratan sterilisasi sebelum dilakukan langkah-langkah pendaur-ulangan.
Namun, dengan metode kristalisasi memungkinkan terjadinya degradasi yang sangat rendah, karena tidak adanya shear dan stres seperti pada proses daur ulang biasa.
Hal ini menghasilkan plastik kristal yang dapat digunakan lagi dengan kualitas sangat baik.
“Selain dapat diterapkan pada hampir semua jenis plastik seperti PE (Polyethylene), PP (Polypropylene), PVC (Polyvinyl Chloride), PS(Polystyrene), metode kristalisasi juga memiliki banyak keunggulan, seperti minimnya kerusakan struktur,” jelas Sunit.
Keunggulan menggunakan metode kristalisasi ini, antara lain menghasilkan plastik daur ulang berupa serbuk; minim kerusakan struktur dan memiliki kemurnian produk daur ulang yang tinggi ,sehingga dapat digunakan lagi untuk keperluan yang sama, serta dapat dikembangkan sehingga sterilisasinya dapat dilakukan in-situ dalam rangkaian proses daur ulang.
Baca Juga: Peduli Bumi, 4 Cara Mengelola dan Mencegah Terjadinya Sampah
Tahapan-tahapan dalam proses daur ulang plastik medis dengan rekristalisasi ini meliputi pemotongan plastik bila diperlukan, pelarutan plastik, pengendapan pada antipelarut, dan penyaringan.
“Sehingga, diperoleh plastik murni tanpa degradasi yang memiliki manfaat/fungsi dapat digunakan lagi sebagai plastik untuk tujuan medis dengan kualitas yang serupa,” terang Sunit.