Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Soal Sampah Medis saat Covid-19, LIPI Perbaiki Metode Daur Ulang Lama

Kontributor 01 - Minggu, 14 Februari 2021 | 09:51
Ilustrasi Masker. Masker bekas pakai termasuk sampah medis.
Kompas.com

Ilustrasi Masker. Masker bekas pakai termasuk sampah medis.

Baca Juga: Yuk Kurangi Sampah Makanan di Dapur, Ini Berbagai Inspirasinya

Ilustrasi mikroplastik di pantai yang mencemari laut. Dampak sampah plastik di lautan.
SHUTTERSTOCK

Ilustrasi mikroplastik di pantai yang mencemari laut. Dampak sampah plastik di lautan.

Menurutnya, metode pengolahan sampah plastik yang ada selama ini adalah pembakaran daur ulang, dengan cara pelelehan kembali untuk membentuk granula atau pelet.

Metode ini, menurut Sunit, terkendala proses pengumpulan dan pra pemilahan yang tidak mudah, serta kemungkinan persyaratan sterilisasi sebelum dilakukan langkah-langkah pendaur-ulangan.

Namun, dengan metode kristalisasi memungkinkan terjadinya degradasi yang sangat rendah, karena tidak adanya shear dan stres seperti pada proses daur ulang biasa.

Hal ini menghasilkan plastik kristal yang dapat digunakan lagi dengan kualitas sangat baik.

“Selain dapat diterapkan pada hampir semua jenis plastik seperti PE (Polyethylene), PP (Polypropylene), PVC (Polyvinyl Chloride), PS(Polystyrene), metode kristalisasi juga memiliki banyak keunggulan, seperti minimnya kerusakan struktur,” jelas Sunit.

Keunggulan menggunakan metode kristalisasi ini, antara lain menghasilkan plastik daur ulang berupa serbuk; minim kerusakan struktur dan memiliki kemurnian produk daur ulang yang tinggi ,sehingga dapat digunakan lagi untuk keperluan yang sama, serta dapat dikembangkan sehingga sterilisasinya dapat dilakukan in-situ dalam rangkaian proses daur ulang.

Baca Juga: Peduli Bumi, 4 Cara Mengelola dan Mencegah Terjadinya Sampah

Ilustrasi pemulung sampah.

Ilustrasi pemulung sampah.

Tahapan-tahapan dalam proses daur ulang plastik medis dengan rekristalisasi ini meliputi pemotongan plastik bila diperlukan, pelarutan plastik, pengendapan pada antipelarut, dan penyaringan.

“Sehingga, diperoleh plastik murni tanpa degradasi yang memiliki manfaat/fungsi dapat digunakan lagi sebagai plastik untuk tujuan medis dengan kualitas yang serupa,” terang Sunit.

Source : kompas

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular