Follow Us

Soal Sampah Medis saat Covid-19, LIPI Perbaiki Metode Daur Ulang Lama

Kontributor 01 - Minggu, 14 Februari 2021 | 09:51
Ilustrasi Masker. Masker bekas pakai termasuk sampah medis.
Kompas.com

Ilustrasi Masker. Masker bekas pakai termasuk sampah medis.

IDEAOnline-Masalah limbah masih menjadi masalah besar, apalagi di masa Covid-19 ini.

Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada sistem kesehatan, tapi juga pada sistem pengolahan limbah.

Tak bisa dipungkiri, meningkatnya volume pembuangan sampah medis dari aktivitas medis, mulai dari diagnosis medis, pengobatan, hingga penelitian ilmiah juga mengancam lingkungan.

Apalagi, selama pandemi, plastik banyak digunakan sebagai bahan baku APD (Alat Pelindung Diri) berupa masker kesehatan, tutup kepala, sarung tangan, dan sebagainya.

Hal ini menyebabkan peningkatan sampah plastik di lingkungan, yang berpotensi meningkatkan mikroplastik di perairan dan laut.

Deputi bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Agus Haryono mengatakan, penggunaan masker medis pada masyarakat umum semakin meningkat semenjak pandemi Covid-19, sehingga perlu antisipasi limbah masker medis.

Untuk mendaur ulang masker medis, Agus mengungkap, Pusat Penelitian Kimia LIPI telah mengembangkan berbagai metode.

Salah satunya metode kristalisasi.

“Metode ini terbilang mudah diterapkan untuk berbagai jenis plastik bahan baku APD seperti polipropilena, polietilena, polistirena, maupun polivinil klorida. Kualitas produk hasil daur ulang terjamin tetap tinggi, karena tidak terdegradasi oleh pemanasan,” kata Agus yang dirilis Kpmpas.com.

Sementara itu, Peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI Sunit Suhendra mengungkapkan, bahan sampah medis yang sangat ringan karena mengandung lebih dari satu bahan plastik atau polimer sulit didaur ulang, dengan minimnya metode daur ulang yang ada.

Baca Juga: Inilah Cara Mengelola Limbah Masker Sekali Pakai secara Mandirii agar Tak Jadi Sarana Penularan Covid-19

Baca Juga: Yuk Kurangi Sampah Makanan di Dapur, Ini Berbagai Inspirasinya

Ilustrasi mikroplastik di pantai yang mencemari laut. Dampak sampah plastik di lautan.
SHUTTERSTOCK

Ilustrasi mikroplastik di pantai yang mencemari laut. Dampak sampah plastik di lautan.

Menurutnya, metode pengolahan sampah plastik yang ada selama ini adalah pembakaran daur ulang, dengan cara pelelehan kembali untuk membentuk granula atau pelet.

Metode ini, menurut Sunit, terkendala proses pengumpulan dan pra pemilahan yang tidak mudah, serta kemungkinan persyaratan sterilisasi sebelum dilakukan langkah-langkah pendaur-ulangan.

Namun, dengan metode kristalisasi memungkinkan terjadinya degradasi yang sangat rendah, karena tidak adanya shear dan stres seperti pada proses daur ulang biasa.

Hal ini menghasilkan plastik kristal yang dapat digunakan lagi dengan kualitas sangat baik.

“Selain dapat diterapkan pada hampir semua jenis plastik seperti PE (Polyethylene), PP (Polypropylene), PVC (Polyvinyl Chloride), PS(Polystyrene), metode kristalisasi juga memiliki banyak keunggulan, seperti minimnya kerusakan struktur,” jelas Sunit.

Keunggulan menggunakan metode kristalisasi ini, antara lain menghasilkan plastik daur ulang berupa serbuk; minim kerusakan struktur dan memiliki kemurnian produk daur ulang yang tinggi ,sehingga dapat digunakan lagi untuk keperluan yang sama, serta dapat dikembangkan sehingga sterilisasinya dapat dilakukan in-situ dalam rangkaian proses daur ulang.

Baca Juga: Peduli Bumi, 4 Cara Mengelola dan Mencegah Terjadinya Sampah

Ilustrasi pemulung sampah.

Ilustrasi pemulung sampah.

Tahapan-tahapan dalam proses daur ulang plastik medis dengan rekristalisasi ini meliputi pemotongan plastik bila diperlukan, pelarutan plastik, pengendapan pada antipelarut, dan penyaringan.

“Sehingga, diperoleh plastik murni tanpa degradasi yang memiliki manfaat/fungsi dapat digunakan lagi sebagai plastik untuk tujuan medis dengan kualitas yang serupa,” terang Sunit.

Lebih lanjut Sunit berharap hasil penelitian yang telah terdaftar dalam paten ini, dapat diterapkan dan berguna dalam menyelesaikan masalah sampah medis akibat pandemi yang tengah terjadi. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul LIPI Kembangkan Metode Kristalisasi untuk Mengelola Sampah Medis

#BerbagiIDEA

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest