Syaratnya, gagasan desain adalah karya asli peserta yang belum pernah terlibat dalam kompetisi apapun.
Karya yang sudah dalam bentuk bangunan jadi, sah didaftarkan dengan batas waktu konstruksi berjalan maksimal 1 tahun.
“Desain harus sesuai peruntukan sehingga bisa diimplementasikan, baik gedung komersial maupunhigh rise residential.Luas bangunan atap minimum 150 meter persegi (m2), maksimal 350 m2. Penilaian juga termasuk kekuatan struktur harus baik dan kuat untuk menopang bebangreen roof,” tambah Reissa.
Kompetisi resmi dibuka pada 1 Maret 2021 dengan batas waktu penyerahan karya maksimal 31 Agustus 2021.
Hadiah uang tunai senilai Rp115 juta dan exclusive crystal trophy akan diberikan kepada 5 pemenang.
Jawara pertama akan mendapatkan uang tunai Rp50 juta rupiah dan berhak menjadi pembicara utama di sejumlah kegiatan PT Onduline Indonesia.
Seluruh pemenang akan diumumkan pada 8 September 2021.
Reissa berharap, jumlah peserta yang mengikuti kompetisi tahun ini lebih banyak dibanding dua tahun lalu. Ini lantaran OGRA merupakan ajang peningkatan kualitas dan kredibilitas bagi para pelaku industri konstruksi dan properti di tanah air agar mampu bersaing di pasar global.
“Setiap periode jumlah peserta lomba terus meningkat, pun ide dan gagasannya juga terus berkembang. Kami yakin peminat kompetisi OGRA tahun ini akan meningkat seiring dengan makin banyaknya profesional-profesional di Indonesia yang memiliki bakat cemerlang dan selalu mengikuti tren desain arsitektur,” pungkas Reissa.
Baca Juga:Manfaatkan Dak untuk Taman Atap, Antisipasi Masalah dengan 4 Hal Ini
#BerbagiIDEA