Selain tenaga surya, masjid ini juga didesain dengan memaksimalkan peran cahaya matahari sebagai penerang utamanya terutama pada siang hari.
Hampir setiap sisi bangunan masjid ini merupakan jendela kaca yang dapat dibuka sekaligus mengakses sumber pencahayaan alami.
Overall Thermal Transfer Value (OTTV) yang juga berfungsi sebagai selubung bangunan berkapasitas 25,97 watt per meter persegi.
"Tentu sangat memenuhi standar Jakarta Green Building sesuai dengan Pergub DKI Nomor 38/2021," kata Abdul Mu'ti.
Fitur lain yang melengkapi masjid ini adalah pendingin ruangan hemat energi, lift hemat energi, dan juga sistem daur ulang air bekas wudu.
Mu'ti mengharapkan, konsep pembangunan Masjid At Tanwir dapat dicontoh dan diterapkan untuk setiap pembangunan Masjid Muhammadiyah di berbagai wilayah di Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Penuhi Standar Green Building, Masjid At Tanwir PP Muhammadiyah Diresmikan
#BerbagiIDEA