Itu adalah jumlah yang relatif tinggi.
Bahkan, beberapa di antaranya membuatnya jauh lebih menular dan mudah menyebar.
Para ilmuwan mengatakan bahwa risiko penularannya sekitar 40-70 persen, dibandingkan pada varian dominan yang sebelumnya beredar.
Baca Juga: Benarkah Golongan Darah A Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19? Ini Penjelasan Ahli!
Studi yang diterbitkan di British Medical Journal pada Rabu (10/3/2021), menunjukkan bahwa infeksi pada varian baru telah menyebabkan 227 kematian Covid-19 dalam sampel dari 54.906 pasien Covid-19.
Dibandingkan dengan 141 kematian, di antara jumlah pasien yang sama yang terinfeksi dengan varian lain.
"Ditambah dengan kemampuannya untuk menyebar dengan cepat, ini membuat B.1.1.7 menjadi ancaman yang harus ditanggapi dengan serius," jelas Robert Challen, peneliti di Exeter University yang juga turut memimpin studi ini.
Temuan studi ini, menurut pakar independen, telah menambah bukti awal sebelumnya yang menghubungkan infeksi dengan varian virus B.1.1.7 dengan peningkatan risiko kematian akibat Covid-19.
Temuan awal dari penelitian ini telah dipresentasikan kepada pemerintah Inggris pada awal tahun 2021 ini, bersama dengaan studi lainnya, oleh para ahli di panel New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory (NERVTAG).
Ahli virologi dan profesor onkologi molekuler di Universitas Warwick, Lawrence Young menambahkan mekanisme yang tepat di balik tingkat kematian Covid-19 yang lebih tinggi dari varian B.1.1.7 masih belum jelas.