Ayah AS, Sihabudin adalah relawan sterilisasi yang berjaga di perbatasan Banten-Sukabumi.Ia mendapat cairan disinfektan dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk penyemprotan di lingkungannya.
Ia mengambil sisa cairan tersebut dan memasukkannya ke dalam botol, kemudian disimpan di bawah kursi rumahnya.
"Saya simpan sisa cairan disinfektan di bawah kursi, sementara posisi saya sedang menyemprot di sekitar rumah sambil menunggu, karena saya kebagian shift dua siang ini untuk penyemprotan di perbatasan Sukabumi-Banten," jelas Sihabudin.
Tak hanya disinfektan, ternyata banyak juga cairan pembersih rumah yang harus dijauhkan ke anak-anak karena sangat berbahaya!
Pertama, amonia.
Biasanya terkandung di produk pembersih porselen, pembersih kaca, dan pembersih serbaguna.
Baca Juga: Ada 4 Jenis Cat untuk Eksterior dan Dinding Luar, Jangan Salah Pilih!
Amonia umumnya berbentuk gas tanpa warna, tapi berbau sangat menyengat dan tajam.
Efek kontaminasi ammonia adalah iritasi saluran pernapasan, kebutaan, iritasi kulit akut (frostbite), kerusakan paru-paru, hingga kematian.