Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Waspada, Ini 5 Tanda kalau Daya Tahan Tubuh Kamu sedang Turun

Kontributor 01 - Rabu, 07 Juli 2021 | 10:15
Sering kelelahan tanda kalu daya tahan tubuh sedang turun.
Kompas.com

Sering kelelahan tanda kalu daya tahan tubuh sedang turun.

IDEAOnline-Daya tahan tubuh kuat menjadi kunci untuk mencegah diri kita terinfeksi Covid-19 dan infeksi lainnya.

Kita sering kali fokus dengan jenis-jenis makanan atau suplemen tertentu saja yang dianggap dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, namun abai dengan tanda-tanda yang diberikan tubuh.

Melansir Mind Body Green, kamu bisa mencoba mengenali tanda daya tahan tubuh lemah lewat beberapa kondisi berikut.

1. Sering sakit dan gejalanya bertahan lama

Baca Juga: Menghias Dinding Headboard dengan Wallpaper, Cara Simpel Hasil Optimal

Baca Juga: Sudah Malam tapi Dinding Rumah Bagian Dalam Masih Terasa Panas? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Secara umum, ketika kondisi kesehatan tubuh tidak baik, kamu mungkin akan lebih mudah sakit.

Menurut dokter dan ahli imunologi integratif, Heather Moday, MD, untuk populasi umum, orang-orang yang lebih sering mengalami sakit seperti flu, batuk atau pneumonia, biasanya memiliki kerusakan pada sistem kekebalan tubuh.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), frekuensi yang dianggap normal adalah dua hingga tiga kali pilek per tahun. Kebanyakan orang juga akan sembuh dalam tujuh hingga 10 hari.

Durasi tersebut dianggap merupakan waktu yang cukup bagi tubuh untuk mengembangkan antibodi dan melawan penyakit.

Sulit tidur harus diwaspadai sebagai tanda fungsi kekebalan tubuh sedang tak normal.
Kompas.com

Sulit tidur harus diwaspadai sebagai tanda fungsi kekebalan tubuh sedang tak normal.

Tapi, jika kita sakit pilek lebih sering dan perlu waktu lebih lama untuk pulih, atau mengalami penyakit lain seperti infeksi sinus, infeksi telinga, dan infeksi lain, artinya sistem kekebalan tubuh sedang berjuang untuk mengimbanginya.

Bagi orang-orang yang sering memiliki infeksi terus-menerus, berkonsultasilah dengan dokter untuk menemukan solusinya.

Bersamaan dengan itu, usahakan melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, seperti meningkatkan konsumsi makanan bergizi seimbang, mengurangi stres, hingga mengupayakan tidur cukup.

Baca Juga: Taman Bermain Anak Ini ada di Pinggir Rel, Dijamin Aman dan Multifungsi karena Desain Cerdas Sang Arsitek

Baca Juga: Menyesal Baru Tahu Jika Rebusan Air Cengkeh dan Kayu Manis Bisa Buat Dapur Bebas Asap Pengap, Jadi Tak Perlu Beli Cooker Hood!

Menurut Moday, mengonsumsi suplemen tertentu, seperti zinc (seng), vitamin D3, dan vitamin C juga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.

2. Sering capek dan jadwal tidur tidak konsisten

Tidur cukup mungkin terdengar hal yang sepele. Namun, orang-orang yang tidurnya tidak berkualitas atau kurang tidak akan mendapatkan manfaat yang cukup dari tidur.

Jika kamu melakukan kebiasaan buruk itu cukup sering, ada kemungkinan fungsi kekebalan tubuh kita tidak optimal.

Melatonin, hormon yang dilepaskan tubuh di malam hari sehingga kita mengantuk, juga merupakan mediator kekebalan tubuh yang sangat penting.

Moday mengatakan, ini adalah penyebab sel-sel kekebalan tertentu melepaskan sitokin yang pada akhirnya dapat mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.

Ketika kita tidur, aktivitas sel darah putih tertentu seperti makrofag dan neutrofil, serta sel pembunuh alami (NK) yang memiliki fungsi antivirus dan anti-kanker cenderung lebih tinggi.

Saking pentingnya tidur, dikatakan bahwa tidur dalam durasi singkat sekalipun tetap dapat menekan aktivitas sel-sel tersebut, sehingga respons antibodi akan kurang kuat.

Jadi, usahakan tidur setidaknya tujuh hingga delapan jam setiap malam.

Terapkan jadwal tidur rutin yang konsisten dan minimalkan paparan cahaya serta waktu layar di malam hari sebelum tidur.

Jika sulit tidur di malam hari, ada beberapa cara cepat tidur yang bisa dicoba di rumah demi memperbaiki kualitas tidur kamu.

Baca Juga: Lantai Kaca Bikin Rumah Terkesan Ringan dan Melayang, Begini Konstruksinya

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Termakan Hoax yang Beredar, Ternyata Ini Fakta yang Boleh Dilakukan Saat Sebelum dan Setelah Divaksin!

Ilustrasi seseorang yang alami depresi.

Ilustrasi seseorang yang alami depresi.

3. Stres Mengalami stres kronis juga dapat mengacaukan sistem kekebalan tubuh kamu.

Menurut Moday, seperti halnya kurang tidur, stres kronis juga dapat mengurangi perekrutan dan aktivitas sel-sel kekebalan tertentu. membuat respons antibodi yang optimal cenderung lebih sulti tercapai.

Stres berlebihan juga berarti adanya jumlah kortisol atau hormon stres yang berlebihan dan dipompa melalui sistem tubuh kamu.

Kondisi ini juga berkontribusi dalam melemahkan sistem kekebalan tubuh kamu dengan melemahkan penghalang usus.

Kondisi itu terjadi karena penurunan antibodi IgA yang melapisi semua lapisan lendir kamu melalui saluran pencernaan dan bertindak sebagai garis perlindungan pertama.

Jika hal ini terjadi, virus bisa lebih mudah menyerang melalui lapisan saluran usus.

Nah, jika keluar dari situasi yang penuh tekanan sulit dilakukan, cobalah menyertakan aktivitas harian yang dapat melatih kesadaran (mindfulness), seperti latihan pernapasan, meditasi atau yoga.

Baca Juga: Menyesal Baru Tahu Jika Rebusan Air Cengkeh dan Kayu Manis Bisa Buat Dapur Bebas Asap Pengap, Jadi Tak Perlu Beli Cooker Hood!

Baca Juga: Menghias Dinding Headboard dengan Wallpaper, Cara Simpel Hasil Optimal

Tidur cukup juga bisa sangat membantu dalam mengurangi stres.

4. Mengalami diare kronis atau masalah pencernaan lain.

Diare kronis juga bisa mengindikasikan bahwa sistem kekebalan tubuh kita lemah akibat berbagai alasan

Diare bisa disebabkan oleh infeksi parasit.

Jika kamu tidak bisa menghilangkannya, itu mungkin adalah tanda bahwa tubuh kamu tidak memiliki sistem kekebalan tubuh yang cukup kuat untuk membunuhnya.

Diare kronis juga bisa disebabkan oleh disbiotik atau mikrobioma usus yang tidak seimbang.

Pada kondisi tersebut, bakteri tertentu berkembang biak pada waktu yang tidak seharusnya.

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Termakan Hoax yang Beredar, Ternyata Ini Fakta yang Boleh Dilakukan Saat Sebelum dan Setelah Divaksin!

Baca Juga: 4 Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Membuatmu Hidup 14 Tahun Lebih Lama

Kondisi tersebut dapat meningkatkan peradangan dan mengurangi integritas lapisan usus, yang keduanya dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh.

Sekitar 70 persen jaringan sistem kekebalan tubuh kamu ditemukan di usus.

Jadi, masuk akal jika adanya ketidakseimbangan di organ tersebut bakal memengaruhi sistem kekebalan tubuh kamu secara keseluruhan.

ilustrasi gatal pada kulit.

ilustrasi gatal pada kulit.

Namun, apapun penyebabnya, diare kronis dapat mencegah penyerapan nutrisi makanan secara optimal.

Misalnya, ketika tubuh tidak menyerap lemak dengan baik, maka tubuh juga tidak menyerap nutrisi yang larut dalam lemak secara optimal, termasuk vitamin D yang punya peran kunci dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.

Untuk mengetahui penyebab diare yang dialami, berkonsultasilah dengan dokter dan temukan solusinya.

5. Kulit gatal, meradang, atau luka sulit sembuh.

Kulit sering kali bisa menjadi titik awal mengetahui apa yang terjadi di dalam tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh kamu.

Sistem kekebalan tubuh juga berperan dalam mengatur peradangan dan memengaruhi fungsi penghalang dan mikrobioma kulit.

Menurut dokter kulit holistik dan bersertifikasi, Keira Barr, MD, penelitian terbaru telah menyoroti pengaruh sistem kekebalan tubuh terhadap jenis mikroorganisme yang hidup di kulit dan memengaruhi risiko penyakit seseorang.

"Jadi, ketika sistem kekebalan tubuh melemah, kulit bisa saja menunjukkan tanda seperti terjadinya eksim, reaksi alergi, penyembuhan luka yang buruk, infeksi bakteri, jamur, hingga virus seperti herpes," ujarnya.

Baca Juga: Mulai Sekarang Coba Gunakan Lemon dan Cengkeh untuk Usir Nyamuk, Siapa Sangka Bisa Hilang Dalam Sekejap!

Baca Juga: Pasok Udara bagi Rumah Tropis, Ini Cara Optimalkan Void di Ruang Makan

Ilustrasi Gatal pada kulit.

Ilustrasi Gatal pada kulit.

Sementara sebarannya, apakah menyebar atau terlokalisasi pada satu area, itu juga bergantung pada sistem kekebalan tubuh kita.

Gejala kulit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh dapat bermanifestasi karena sejumlah alasan.

Misalnya, pola makan yang buruk dan stres dapat menyebabkan imunosupresi dan membuat kulit lebih rentan mengalami masalah.

Untuk mengatasi gejala pada kulit, cobalah menggunakan produk perawatan pribadi yang lembut dan tidak beraroma serta menjaga kelembapan kulit.

Upaya tersebut diyakini dapat membantu mendukung mikrobioma kulit yang sehat.

Di samping itu, lakukan upaya dari dalam, seperti mencoba mengurangi stres, memperbaiki pola makan, dan cukup tidur. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Daya Tahan Tubuh Lemah, Waspadai 5 Tanda Berikut

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Source : kompas

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular