Untuk ke-36 kalinya pameran berskala internasional Trade Expo Indonesia (TEI) diselenggarakan. Rasa optimisme akan berkembangnya perekonomian Indonesia terutama pada bidang perdagangan dan industri bertambah saat melihat pembukaan pameran ini secara daring. Kerja sama dengan berbagai negara bernilai belasan triliun rupiah menghiasi pembukaan pameran TEI 2021.
Trade Expo Indonesia ke-36 Digital Edition (TEI-DE) dengan tema 'Reviving Global Trade' resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada hari Kamis (21/11) lalu.
Presiden Joko Widodo optimis pelaksanaan TEI kali ini dapat meningkatkan perdagangan dan investasi.
“Saya optimis bahwa perdagangan dan investasi akan meningkat, serta perekonomian Indonesia juga akan semakin berkembang. Saya juga yakin, penyelenggaraan TEI ini merupakan salah satu solusi sebagai penghubung bagi pelaku usaha khususnya para eksportir dan buyers untuk menjalin kerja sama bisnis serta sebagai pengungkit ekonomi pelaku usaha dan industri,” kata Presiden Joko Widodo.
Pameran ini dijadwalkan berlangsung selama 14 hari pada 21 Oktober-4 November 2021 secara daring. Sementara showcase produk akan digelar hingga 20 Desember 2021.
Pada pembukaan TEI-DE 2021 dilakukan 33 penandatanganan kontrak kerja sama (MoU) dagang antara pelaku usaha Indonesia dan importir dari 11 negara yaitu Australia, Belanda, Brasil, Hongaria, India, Jerman, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Mesir, dan Tiongkok dengan nilai transaksi sebesar USD 800,57 juta atau senilai Rp11,3 triliun.
Nilai ini akan terus bertambah di hari penyelenggaraan TEI selanjutnya. Adapun produk-produknya antara lain furnitur, jamu, ban mobil, produk kopi, tas, sepatu, produk kelapa dan turunannya, gula kelapa organik dan makanan halal.
TEI-DE 2021 menargetkan total pengunjung dan buyer sebanyak 500.000 orang dengan jumlah transaksi sebesar USD 1,5 miliar atau senilai Rp21,1 triliun. Selain itu, telah terdaftar sebanyak 2.959 buyer dari 105 negara dengan minat utama pada ingredient & spices; coffee, tea & cocoa, dan produk tekstil.
Pameran TEI-DE kali ini terbagi dalam delapan kategori produk yaitu living comfort & amenities, manufactured product, digital lifestyle & services, medical & healthcare, renewable energy, food & beverage products, fashion & beauty products, dan halal product.
Tercatat sebanyak 834 peserta yang memamerkan produk dan jasa terbaiknya. Jumlah ini meningkat 20,87 persen dibandingkan peserta tahun lalu yang hanya diikuti oleh 690 peserta.
Menurut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, TEI-DE 2021 merupakan salah satu upaya menghidupkan kembali perdagangan global sekaligus sebagai terobosan baru bagi pelaku usaha Indonesia dalam memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi yang mengalami kelesuan akibat pandemi Covid-19. “Dengan adanya pandemi Covid-19, Kementerian Perdagangan melakukan terobosan dengan menggelar TEI-DE 2021 yang bertujuan untuk mendorong promosi dan menyajikan pameran produk unggulan kepada para importir di seluruh dunia yang hingga saat ini ruang geraknya secara fisik masih sangat terbatas,” ujar Menteri Perdagangan.