Smart Workplace atau kota yang menjunjung tinggi kolaborasi dan keterhubungan antar semua pihak.
Dengan menerapkan desain kompleks pemerintahan yang terkonsolidasi dan terkoneksi antar bangunan, akan mewujudukan lingkungan kerja yang sehat, people oriented, perkantoran dengan konsep hijau dan berkinerja tinggi.
2. Smart Living
Smart living, merupakan kota dengan mengedepankan kehidupan kompak berkinerja tinggi, efisien dan livable sehingga mewujudkan hunian Inklusif berbasis komunitas.
3. Smart Mobility dan Transportation
Diartikan sebagai ibu kota berbasis transit, mengutamakan pergerakan cepat, efisien dan sehat bagi warga kota yang ditunjang dengan 80 persen transit transportasi publik, iklim kondusif untuk pejalan kaki, serta mengadaptasi smart transport dan autonomous system.
4. Smart Nature Preservation
Artinya kota yang tetap menjaga ekosistem alam dan hidup bersinergi dengan alam, misalnya meningkatkan kekayaan dan keberagaman flora dan fauna dan mengembangkan botanical garden dan International Center for Tropical Forestry.
Baca Juga: Tuai Pro Kontra, Ini Alasan Nyoman Nuarta Merancang Istana Negara Berbentuk Burung Garuda
5. Smart Transformation of Nation and Culture
Adalah kota dengan mengedepankan kehidupan berbangsa dan berbudaya melalui ruang-ruang simbolis bersama untuk merayakan kesatuan dan kebhinnekaan nusantara.
Terkait hal ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong keterlibatan para arsitek untuk menyalurkan ide-ide dan kreativitas demi mendukung pembangunan IKN.
“Kami sangat menyambut ide-ide baru dan kreativitas berdasarkan filosofi kota modern yang tetap dipadukan dengan kearifan lokal,” ujar Basuki, dilansir dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (21/2/2022).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal 5 Prinsip dalam Konsep Desain IKN Nusantara
#Berbagiidea #Bisadarirumah #Gridnetwork #rumahtropis #Rumahminimalis
(*)
Penulis | : | Kontributor 01 |
Editor | : | Johanna Erly Widyartanti |
Komentar