Follow Us

Berat Badan Naik Tanpa Sengaja? Hati-hati Jangan-jangan Ini Alasannya!

Sesilia Alexandra - Sabtu, 16 April 2022 | 08:00
Ilustrasi berat badan naik
HealthHub

Ilustrasi berat badan naik

IDEAonline - Banyak orang nyatanya sangat memperhatikan dan peduli terhadap berat badan mereka.

Kenaikan berat badan adalah sesuatu yang dihindari mayoritas orang.

Tidak hanya masalah penampilan, kenaikan berat badan juga sering kali dikaitkan dengan pola hidup yang tidak sehat.

Namun, tak jarang kita menemui bahwa berat badan kita telah naik tanpa alasan yang mudah dipahami.

Dilansir dari healthline.com, berikut adalah beberapa hal yang mungkin menyebabkan kenaikan berat badan kita secara tidak sengaja.

Baca Juga: Siapa Bilang Cuma Bisa Pakai Gipsum, Ternyata Dua Material Ini Bisa Dimanfaatkan untuk Plafon Rumah!

  1. Makan Terlalu Banyak Makanan Olahan
Banyak makanan sehat, seperti gandum, buah beku, dan yogurt, diproses secara minimal.

Namun, makanan olahan tinggi, termasuk sereal manis, makanan cepat saji, dan makan malam microwave, mengandung banyak bahan berbahaya, serta tambahan gula, pengawet, dan lemak tidak sehat.

Terlebih lagi, banyak penelitian menghubungkan makanan olahan dengan penambahan berat badan.

Makanan olahan biasanya dikemas dengan banyak kalori, tetapi tanpa nutrisi penting, seperti protein dan serat, yang membuat IDEA lovers merasa kenyang.

Karena itu, IDEA lovers harus mempertimbangkan untuk mengurangi makanan olahan dan camilan, dengan fokus pada makanan utuh.

  1. Makan Terlalu Banyak Gula
Mengkonsumsi makanan dan minuman manis secara teratur, seperti permen, kue, soda, minuman olahraga, es krim, es teh, dan kopi manis, dapat dengan mudah memperbesar lingkar pinggang kita.

Banyak penelitian menghubungkan asupan gula tidak hanya dengan penambahan berat badan, tetapi juga peningkatan risiko kondisi kesehatan kronis, termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Secara khusus, minuman manis adalah sumber gula tambahan terbesar dan sangat terkait dengan penambahan berat badan.

Misalnya, ulasan dari 30 penelitian pada 242.352 anak-anak dan orang dewasa mengaitkan asupan minuman manis dengan penambahan berat badan dan obesitas.

Satu studi pada 11.218 wanita mengungkapkan bahwa minum 1 botol soda manis per hari menyebabkan kenaikan berat badan 1 kg selama 2 tahun, yang berarti bahwa mengurangi permen mungkin memiliki efek sebaliknya.

IDEA Lovers dapat mencoba mengurangi asupan gula secara bertahap untuk memudahkan prosesnya.

Baca Juga: Yuk Tetap Jaga Kesehatan Selama Berpuasa dengan Mengikuti Beberapa Tips Berikut Ini!

  1. Gaya Hidup yang Tidak Banyak Bergerak
Ketidakaktifan adalah kontributor umum untuk penambahan berat badan dan penyakit kronis.

Bekerja di meja kerja, menonton TV, mengemudi, dan menggunakan komputer atau telepon adalah aktivitas yang tidak banyak bergerak.

Sebuah penelitian pada 464 orang dengan obesitas dan kelebihan berat badan menemukan bahwa waktu duduk rata-rata harian mereka adalah 6,2 jam pada hari kerja dan 6 jam pada hari tidak bekerja.

Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan adalah kontributor terbesar, diikuti oleh menonton TV.

Membuat beberapa perubahan gaya hidup sederhana, seperti berolahraga dan mengurangi duduk, dapat membuat perbedaan besar.

Misalnya, sebuah studi 3 bulan pada 317 pekerja menemukan bahwa mengganti hanya 1 jam duduk dengan 1 jam berdiri selama hari kerja mengurangi massa lemak total dan lingkar pinggang sekaligus meningkatkan massa otot tanpa lemak.

Penelitian juga menunjukkan bahwa terlibat dalam screentime yang berlebihan berkontribusi secara signifikan terhadap penambahan berat badan yang tidak disengaja.

Bahkan penyesuaian kecil, seperti berjalan setelah makan malam alih-alih menonton TV, berolahraga atau berjalan selama istirahat makan siang, berinvestasi pada meja berdiri atau treadmill, atau mengendarai sepeda ke tempat kerja, dapat melawan kenaikan berat badan.

  1. Melakukan Diet Yo-yo
Diet yo-yo mengacu pada siklus penurunan berat badan yang disengaja diikuti dengan kenaikan berat badan yang tidak disengaja.

Khususnya, pola ini terkait dengan peningkatan risiko kenaikan berat badan dari waktu ke waktu.

Dalam sebuah penelitian pada 2.785 orang, mereka yang berdiet dalam satu tahun sebelumnya memiliki bobot tubuh dan lingkar pinggang yang lebih besar daripada mereka yang tidak berdiet.

Studi lain mengungkapkan bahwa membatasi makan dan diet dapat menyebabkan kenaikan berat badan di masa depan karena respons fisiologis tubuh terhadap perilaku seperti itu, seperti perubahan hormon rasa lapar dan kenyang.

Ditambah lagi, kebanyakan orang yang menurunkan berat badan melalui diet ketat mendapatkan kembali sebagian besar atau semua beratnya dalam waktu 5 tahun.

Untuk menjaga berat badan turun dalam jangka panjang, kita harus fokus pada perubahan gaya hidup yang berkelanjutan.

Ini termasuk olahraga, mengurangi konsumsi makanan olahan dan manis, dan makan makanan padat nutrisi, yang kaya serat dan protein.

Baca Juga: Tidak Mau Repot Menyiram Tiap Hari? Pilih Tanaman yang Mudah Perawatannya, Seperti yang Satu Ini

  1. Memiliki Masalah Medis yang Tidak Terdiagnosis
Meskipun banyak faktor gaya hidup berkontribusi pada penambahan berat badan yang tidak disengaja, kondisi medis tertentu juga dapat berperan. Ini termasuk:

  • Hipotiroidisme. Kondisi ini memengaruhi kelenjar tiroid dan dapat menyebabkan penambahan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan.
  • Depresi. Kondisi mental yang umum ini terkait dengan penambahan berat badan dan obesitas.
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS). PCOS ditandai dengan ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi wanita usia reproduksi. Ini dapat menyebabkan penambahan berat badan dan mempersulit penurunan berat badan.
  • Binge eating disorder (BED). BED ditandai dengan makan berlebihan yang tidak terkendali dan dapat menyebabkan banyak komplikasi kesehatan, termasuk penambahan berat badan.
Kondisi lain, seperti diabetes dan sindrom cushing, juga terkait dengan penambahan berat badan, jadi penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Terlebih lagi, obat-obatan tertentu, termasuk obat antidepresan dan antipsikotik, dapat menyebabkan penambahan berat badan.

  1. Kurang Tidur
Tidur sangat penting untuk kesehatan kita secara keseluruhan.

Salah satu efek buruk kurang tidur adalah dapat memicu penambahan berat badan.

Sebuah penelitian pada 92 wanita menunjukkan bahwa mereka yang tidur kurang dari 6 jam setiap hari memiliki indeks massa tubuh (BMI) tertinggi dan tingkat visfatin (protein yang disekresikan oleh sel-sel lemak) tertinggi, dibandingkan dengan wanita yang tidur 6 jam atau lebih per hari.

Dalam studi 2 minggu pada 10 orang dewasa dengan kelebihan berat badan mengikuti diet rendah kalori, mereka yang tidur 5,5 jam per malam kehilangan 55% lebih sedikit lemak tubuh dan 60% lebih banyak massa otot daripada mereka yang tidur 8,5 jam per malam.

Dengan demikian, meningkatkan waktu tidur dapat membantu penurunan berat badan.

Beberapa bukti mengaitkan 7 jam atau lebih tidur per malam dengan kemungkinan penurunan berat badan 33% lebih besar, dibandingkan dengan tidur kurang dari 7 jam.

Jika IDEA Lovers memiliki kualitas tidur yang buruk, IDEA Lovers dapat mencoba membatasi waktu menggunakan gadget sebelum tidur, mengurangi asupan kafein, dan tidur pada waktu yang konsisten.

Baca Juga: Tips Memadukan Hitam dan Putih pada Ruang agar Menarik dan Tak Membosankan

  1. Tidak Cukup Mengonsumsi Makanan Utuh
Jika kita secara teratur makan makanan olahan, beralih ke diet yang lebih tinggi dalam makanan utuh adalah cara yang mudah dan efektif untuk meningkatkan penurunan berat badan dan meningkatkan banyak aspek lain dari kesehatan kita.

Faktanya, faktor terpenting dalam penurunan berat badan adalah memilih makanan utuh yang diproses secara minimal.

Memasukkan makanan utuh ke dalam diet kita tidak harus sulit.

Mulailah dengan perlahan menambahkan lebih banyak makanan padat nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, telur, dan biji-bijian, ke dalam makanan dan camilan kita.

  1. Sedang Stres
Stres kronis adalah masalah umum yang dapat memengaruhi berat badan kita.

Tingkat tinggi hormon stres kortisol telah terbukti meningkatkan rasa lapar dan keinginan kita untuk makanan padat kalori yang enak, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa orang dengan obesitas memiliki kadar kortisol lebih tinggi daripada mereka yang tidak memiliki kondisi ini.

Menariknya, manajemen stres dapat mendorong penurunan berat badan.

Dalam studi 8 minggu pada 45 orang dewasa dengan obesitas, mereka yang melakukan teknik relaksasi kehilangan berat badan secara signifikan lebih banyak daripada mereka yang hanya menerima saran diet standar.

Untuk mengurangi stres, cobalah memasukkan praktik relaksasi seperti yoga, menghabiskan waktu di alam, dan meditasi.

Baca Juga: Mulai dari Mengganti Karpet dan Membersihkan Peralatan Makan, Ini 5 Hal yang Tak Boleh Ketinggalan Saat Mempersiapkan Idul Fitri

  1. Makan Terlalu Banyak Kalori
Makan berlebihan tetap menjadi penyebab utama kenaikan berat badan.

Jika kita mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang kita bakar per hari, kemungkinan berat badan kita akan bertambah.

Makan tanpa berpikir, sering ngemil, dan membuat pilihan makanan yang kaya kalori dan sedikit nutrisi semuanya meningkatkan asupan kalori yang berlebihan.

Beberapa cara sederhana untuk menghindari makan berlebihan termasuk memperhatikan isyarat lapar dan kenyang dengan makan secara sadar, mengikuti diet tinggi serat, protein tinggi yang kaya akan makanan nabati, minum air putih daripada minuman manis dengan kalori tinggi, dan meningkatkan tingkat aktivitas IDEA lovers.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di website www.ideaonline.co.id, Facebook IDEA Online, TikTok IDEAonline, Instagram @ideaonline, Instagram @tabloidrumah, dan Youtube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Source : Healthline

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular