Penerapan prinsip ini tergolong luas, bahkan menyangkut fasilitas kamar mandi suatu tempat kerja.
Misalnya, menggunakan desain kloset yang lebih tinggi akan berkontribusi pada kenyamanan pekerja perempuan yang sedang mengandung.
Baca Juga: Sudah Tahu Beda AJB dan PPJB? Pahami Yuk agar Terhindar dari Masalah Jual Beli Rumah atau Tanah
Akomodatif
Desain inklusif dapat mengakomodasi kebutuhan semua orang terlepas dari usia, gender, etnis, ataupun kondisi.
Dalam konteks gender, maka desain inklusif dapat mengakomodasi baik kebutuhan laki-laki maupun perempuan, misalnya dengan menyediakan fasilitas penyimpanan sesuai kebutuhan para pekerja.
Nyatanya, tata ruang kantor terbuka yang banyak diterapkan di kantor zaman sekarang sering kali kekurangan fasilitas penyimpanan yang memadai untuk barang-barang seperti dompet, jaket, atau alas kaki cadangan yang biasa dibawa perempuan.
Welcoming
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, desain inklusif bermaksud untuk meleburkan segala batasan yang mungkin ada.
Untuk itu, desain yang inklusif dirancang untuk meminimalkan hambatan yang mungkin mengecualikan beberapa orang.
Sebagai contoh aplikasinya, ruang ASI atau fasilitas childcare dapat disediakan untuk mewadahi kebutuhan pekerja perempuan yang baru kembali dari cuti melahirkan.
Baca Juga: Ingin Kulkas Bersih Jelang Lebaran? Jangan Khawatir, Siapkan Bahan Rumahan Ini!