IDEAonline -Kondisi kamar tidur mempengaruhi perkembangan anak. Maka, penataannya harus dapat mendorong perkembangan fisik dan psikis anak ke arah yang lebih baik.
Banyak orangtua sengaja tidur bersama dengan anaknya yang masih kecil. Tanpa disadarinya, si anak telah beranjak dewasa.
Tapi tetap saja dibiarkan tidur satu kamar dengan mereka dengan berbagai alasan. Padahal si anak sudah waktunya tidur terpisah.
Layaknya menata rumah, merancang kamar anak juga mesti memperhatikan tiga prinsip tata ruang. Pertama, pengelolaan ruang yang efektif. Kedua, pencahayaan dan pengudaraan. Ketiga, pemilihan elemen interior.
Faktor umur merupakan salah satu dasar dalam merancang kamar anak. Sebab kebutuhan anak pada masing-masing rentang umur berbeda. Kebutuhan yang berbeda ini disebabkan oleh kondisi fisik (ukuran badan serta kemampuan motorik), perkembangan sifat, dan kecenderungan minat.
Baca Juga:Mengapa Klorin Buat Mata Perih? Ternyata Ini Alasan Tak Boleh Berlama-lama di Kolam Renang
Baca Juga:Tak Selalu Harus Penuh Warna, Ini Alasan Kita Boleh Gunakan Warna Abu-abu di Kamar Anak
Misal anak prasekolah suka warna-warna cerah, sementara anak remaja tidak mau desain yang kekanak-kanakan.
Cobain inspirasi kamar anak berikut ini!
Pasangan Agustian Dikodan Devi Dwidayanti mencoba menghadirkan kamar yang nyaman untuk anak mereka.
Desain kamar tidur ini bisa jadi inspirasi untuk kaum millennial yang sedang mencari desain untuk kamarnya.
Dengan perpaduan warna biru dan putih, Devi ingin menciptakan kamar yangbisa menjadi zona nyaman bagi anaknya.