Buku ini tidak bercerita degan bahasa formal dan kaku. Menceritakan desain dan bagaimana kehidupan berubah dan mengubah arsitekturnya dari sudut pandang Novriansyah Yakub, Principal dari Atelier Riri yang memaparkan pemikiran desainnya.
“Besar harapan bahwa isi buku ini akan sampai tidak hanya ke kalangan dari dunia arsitektur saja, tetapi juga seniman, fotografer, atau fashion designer serta memberikan inspirasi untuk menciptakan karya seni lainnya.
Di sisi lain, buku ini juga diperuntukkan bagi publik atau orang awam untuk menikmati arsitektur, fotografi, dan juga desain grafis dengan lebih casual.”
Sementara itu, Andreas Perbowo Widityawan dari Andreaswidi Photography mengabadikan karya-karya Atelier Riri dengan melibatkan spontanitas dan menjadi wujud apresiasi terhadap ruang, detail, dan karya tersebut secara keseluruhan.
“Sering kali saya terbawa perasaan untuk mengabadikan angle-angle yang sebelumnya tidak ada dalam konsep. Namun spontanitas ini membuktikan bagaimana arsitektur karya Atelier Riri menggugah melalui ruang dan detailnya,”jelasnya.
More/Less ini juga menjadi ajang ekslorasi ketiga kolaborator dalam meramu sebuah pengalaman literasi yang baru dan menyegarkan.
“Tedanesia menyuguhkan desain yang playful dan interaktif agar pembaca buku ini bisa mendapatkan pengalaman unik dan casual dari buku yang membahas tentang arsitektur,” jelas Dodo Aldiano dari Tedanesia.
Book launching More/Less by Atelier Riri x Andreaswidi x Tedanesia ini dilaksanakan di Creativo Marketing Gallery di Bintaro dan menjadi bagian dari Bintaro Design District 2020 yang diselenggarakan tahun ini setelah tertunda karena pandemi.