Gerry memastikan kamar-kamar itu mendapat cahaya alami matahari.
Tanpa meninggalkan konteks bertinggal di wilayah tropis, si arsitek kemudian menciptakan batas yang kabur antara ruang dalam dan ruang luar.
Ia menambahkan sebuah taman di dalam rumah sebagai jalan masuknya cahaya dan udara alami.
Baca juga: Tak Perlu Pakai AC Lagi, Cukup Lakukan 3 Hal Berikut Bisa Bikin Rumah Makin Sejuk
Tak hanya itu, dinding yang tampilannya mencolok ini sekaligus sebagai pemberi ciri khas yang artistik bagi rumah ini.
Pintu kayu pada dinding roster menandai jalan masuk ke rumah ini.
Lebih jauh masuk ke rumah, alih-alih ruang tamu, kita akan disambut oleh sebuah lorong yang berfungsi sebagai foyer atau area penyambutan tamu.
Selain mendatangkan kesan lapang, pengaturan ruang seperti ini pun memungkinkan seluruh keluarga berinteraksi walaupun mereka sedang melakukan kegiatannya masing-masing.