IDEAonline-Jembatan kabel Morandi di jantung kota Genoa, Italia, runtuh pada Selasa (14/8/2018).
Kejadian ini menewaskan puluhan orang saat puluhan kendaraan serta berton-ton baja penyusun rangka jembatan jatuh dan menimpa jalan di bawahnya.
Jembatan itu jatuh hingga 148 kaki dan saat rubuh ada tiga lusin mobil dan tiga truk.
Baca juga:Warna Bisa Memberikan Nuansa Baru Pada Hunian Lho, Cari Tahu Warna yang Tepat!
Jembatan Morandi yang oleh penduduk sekitar dijuluki sebagai ‘Jembatan Brooklyn’ Genoa merupakan akses utama menuju kawasan wisata Riviera dan pantai selatan Perancis.
Jembatan ambruk ini menyebabkan banyak mobil-mobil jatuh dari ketinggian 45 meter.
Jembatan yang menghubungkan antara Italia dengan Perancis itu runtuh tidak lama setelah badai menghantam kota Genoa.
Ada sederet fakta mengenai tragedi runtuhnya jembatan Morandi di Genoa ini.
Baca juga:8 Inspirasi Dapur Mini Berwarna Putih, Jadi Mewah dan Elegan!
1. Berumur 58 tahun
Selain dikenal dengan nama Jembatan Brooklyn, jembatan ini juga dikenal dengan nama Viaduk Polcevera.
Nama ini merupakan nama resmi diambil dari perancangnya Riccardo Morandi.
Jembatan ini mulai dibangun pada tahun 1962 dan selesai pembangunannya enam tahun kemudian.
Ini berarti, usia jembatan ini sudah 58 tahun.
Baca juga:Sambut HUT ke-73 RI, Bandara Soekarno Hatta Sulap Terminal 3 Jadi Tempat Perlombaan
2. Jembatan kabel pertama di Eropa
Sudah dibangun lebih dari 50 tahun yang lalu, jembatan yang menghubungkan Italia dan Perancis ini menjadi jembatan kabel pertama yang dibangun di benua Eropa.
Panjang keseluruhan dari jembatan ini adalah 1.100 meter.
3. Beragam spekulasi terkait runtuhnya jembatan
Terkait dengan runtuhnya jembatan, ada beragam spekulasi.
Selain karena badai yang melanda kota Genoa sebelum runtuhnya jembatan, beragam komentar bermunculan mengenai tragedi ini.
Dikutip dari dw.com, ada saksi mata yang melaporkan bahwa jembatan itu retak setelah terkena petir.
Namun otoritas terkait tidak dapat mengkonfirmasi hal ini.
Baca juga:Hebat! Yuk Kenalan Dengan Arsitek Indonesia yang Berstandar FIFA Ini
Bahkan dua tahun lalu Antonio Brencich, profesor konstruksi beton bertulang di Universitas Genoa, dalam sebuah wawancara menyebut jembatan Morandi sebagai "kegagalan dunia konstruksi".
Lain halnya denganMehdi Kashani, profesor bidang mekanika struktural di Universitas Southampton, Inggris, mengatakan masalah pemeliharaan dan tekanan dari "beban dinamis" seperti lalu lintas dan angin dapat mengakibatkan "kerusakan karena kelelahan pada komponen jembatan."
Usia jembatan yang sudah tua juga menjadi spekulasi terkait runtuhnya jembatan ini.
4. Pemain Timnas Italia nyaris menjadi korban
Bek timnas Italia, Domenico Criscito, melalui fitur instastory mengungkapkan bahwa dirinya hampir menjadi salah satu korban dalam tragedi tersebut.
Criscito melintas di jembatan ini tepat 10 menit sebelum jembatan ambruk.
Dilansirbolasport.com Criscito menuliskan, "Saya menulis pesan ini untuk kalian semua yang mengirimkan pesan karena mengkhawatirkan saya dan keluarga saya,"kata Criscito.
Lebih lanjut Criscito mengungkapkan rasa bela sungkawanya kepada korban runtuhnya jembatan.
"Saya ikut berbela sungkawa untuk semua keluarga korban. Tidak mungkin sebuah jembatan bisa ambruk seperti ini. Itu tak mungkin!" ucapnya.
Baca juga:Contek 4 Desain Kamar Tidur Bernuansa Merah, Warna Menggairahkan
5. Status darurat Italia selama setahun ke depan
Terkait dengan tragedi ini, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, mengumumkan keadaan darurat selama setahun ke depan.
Conte mengungkapkan status darurat ini atas perminataan Gubernur Liguria, Giovani Toti. (*)