Gedung ini kemudian menjadi tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, Kepala Kantor Penghubung antara Angkatan Laut dengan Angkata Darat Jepang hingga sekutu mendarat di bulan September 1945.
Selain itu, tempat bersejarah inijuga pernah digunakan oleh Perpustakaan Nasional sebagai perkantoran di tahun 1982.
Karena sejarahnya yang penting,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Nugroho Notosusanto menginstruksikan kepada Direktorat Permuseuman agar merealisasikan gedung bersejarah ini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi ditahun 1984
Tepatnya tanggal 24 November 1992 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0476/1992 museum ini ditangani Unit Pelaksana Teknis bidang Kebudayaan.(*)