Follow Us

Sering Jadi Pertanyaan, Ternyata ke Sini Perginya Sampah Puing Bangunan Pasca Bencana

Pipit - Selasa, 02 Oktober 2018 | 13:04
Potret kerusakan Kota Palu akibat gempa dan tsunami
grid.id

Potret kerusakan Kota Palu akibat gempa dan tsunami

Lantas bagaimana dengan bahan non-organik sisa reruntuhan? Bahan non-organik seperti batu, kerikil, atau batu bata masih dapat diolah kembali.

Sisa reruntuhan itu dipilah, kemudian dimasukkan ke mesin penghancur atau crusher.

Mesin tersebut akan langsung mengubah material bangunan menjadi pasir.

Hasil ayakan yang berupa material-material kecil bisa digunakan sebagai agregat bahan bangunan baru, seperti paving block, konblok, atau bata beton.

"Nah, pasir itu secara home industry bisa dimanfaatkan lagi menjadi bahan batu bata, bahan konblok, bahan paving block seperti itu," tutur dia.

Namun, sebelum dapat digunakan, bahan hasil daur ulang harus sudah melalui uji laboratorium untuk memastikan kekuatan serta kualitasnya.

Selain itu, masih ada bahan logam, seperti seng dan besi.

Material ini sangat riskan sehingga memerlukan perlakuan khusus. Bahan logam yang masih memiliki bentuk yang baik dapat diolah dan digunakan kembali sebagai bahan bangunan.

Baca Juga : Jadi Santapan Gempa, Begini Alasan Jenis Bangunan Baru di Palu Ini Mudah Roboh!

"Nah, kalau puing yang sifatnya rangka dan lain sebagainya itu dibuang untuk penimbunan. Jadi harus disingkirkan dari lokasi dan dibuang ke bagian-bagian tanah yang dalam," ucap Edi.

Puing yang tidak bisa digunakan lagi, tambah Edi, masih bisa dimanfaatkan warga untuk peninggian lahan.

"Yang pernah saya lihat ada satu lembah ditimbun menjadi badan jalan hingga bisa menjadi penghubung satu desa ke desa lain," pungkas dia.

Source : Kompas.com

Editor : Pipit

Baca Lainnya

Latest