"Saat saya mendengar gemuruh, saya langsung berlari keluar dari masjid dan tanah sudah terbelah," kata Nuriadi dikutip dari Tribun saat ditemui sedang mencari sisa-sisa barangnya yang masih utuh, Selasa (2/10/2018).
Nuriadi mengungkapkan, sebelum tanah ambles sekitar 5-10 meter, ia menyaksikan dari jauh tanah bergerak dan mengeluarkan air bercampur lumpur.
"Kemudian tanah bergeser bersama seluruh bangunan sekitar 300-500 meter dari posisi semula," ujarnya.
Sambil meneteskan air mata, Nuriadi mengatakan, meski bersyukur karena berhasil selamat, ia sedih karena tidak bisa menyelamatkan istrinya dari bencana dahsyat tersebut.
Baca Juga : Berduka Adanya Gempa Donggala, Rumah Natasha Wilona Jadi Sorotan!
"Posisi istri saya ada dalam rumah karena sakit sehingga tidak sempat saya selamatkan. Tapi alhamdulillah paginya saya temukan jenazahnya dan sudah dimakamkan," kata dia.
Kata Nuriadi, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, dihuni ribuan penduduk dan hanya sedikit yang berhasil menyelamatkan diri pada saat kejadian.
"Sampai sekarang masih banyak yang belum ditemukan karena tertimbun tanah," ucapnya.
Ia berharap supaya pemerintah cepat mengambil tindakan, mau dikemanakan warga kelurahan Balaroa setelah adanya bencana ini. (*)
Artikel ini juga tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Nuriadi: Tanah Itu Bergeser 500 Meter Membenamkan Rumah Warga, Istrinya Pun Tak Tertolon.