Bekerja dengan Society for Community Organitazion (SoCO), Lam menghubungi pemilik rumah-rumah mungil ini dan meminta untuk berkunjung ke rumah mereka.
Lam mengatakan, tidak ada jendela atau ventilasi di dalamnya. Serta, kasurnya terlalu pendek untuk berbaring.
Dilansir dari South China Morning Post, Tony, seorang pekerja yang hidup di coffin cubicles, mengaku tidak bisa bernafas lega dan merasa seperti tercekik tinggal di dalamnya.
Baca Juga : Berbahaya Sebagai Wadah Makanan, Benda Ini Ternyata Mampu Menahan Panas Ruangan!
"Saya takut pulang, tapi saya masih butuh tempat untuk tidur," ujar Tony.
Berdasarkan data dari Census and Statistics Department Hong Kong, jumpah penghuni coffin Cubicles ini mencapai 200.000 jiwa pada 2016.
Baca Juga : Kursi Rotan Berhasil Memesona Tampilan Dapur. Ini inspirasinya!
Jumlah ini belum mencakup penghuni ilegal di pabrik-pabrik yang diperkirakan mencapai 10.000 jiwa, loh!
Mulai dari anak-anak sampai manula, baik individu maupun keluarga, mereka memilih untuk bertahan hidup dalam bilik ini karena tak punya pilihan lain.