Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Lihat Tampilan Museum Sumpah Pemuda Yuk!

Rebiyyah Salasah - Minggu, 28 Oktober 2018 | 10:30
Hari Sumpah Pemuda
Tribunnews

Hari Sumpah Pemuda

IDEAonline - Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober.

Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 diJakarta.

Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia".

Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".

Baca Juga : Titi Qadarsih Meninggal Karena Kanker Usus, Pesan Terakhir: Rumahnya Ingin Dijadikan Museum

Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya.

Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2018 mengingatkan kembali akan perjuangan para pemuda untuk mempersatukan bangsa.

Hari Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda

Pada 28 Oktober 2018 hari ini, SumpahPemuda telah menginjak angka 90 tahun.

Berbagai cara dan kegiatan dilakukan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Nah, IDEA Lovers dapat memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan mengunjungi Museum Sumpah Pemuda.

Baca Juga : Tangis Shezy Idris Pecah Saat Sidang, Garasi Bak Museum Miliknya Tinggal Kenangan

Sebelumnya, lihat dulu tampilan Museum Sumpah Pemuda, yuk!

Museum Sumpah Pemudaadalah sebuahmuseumsejarah perjuangan kemerdekaanRepublik Indonesia.

Museum Sumpah pemuda juga dijuluki sebagai Gedung Kramat 106.

Museum Sumpah Pemuda dijuluki Gedung Kramat 106 karena bangunan tersebut terdapat di Jalan Kramat Raya 106 Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

Hari Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda

Baca Juga : Luna Maya: Bagai Berada di Museum, Inilah Tampilan Kamar Mendiang Suzzanna

Gedung Kramat 106 yang kini dikenal sebagai museum Sumpah Pemuda karena menjadi salah satu lokasi bersejarah lahirnya Sumpah Pemuda.

Melihat sejarah Gedung Kramat 106 ini yang berkaitan dengan Sumpah Pemuda, mungkin banyak yang tidak tahu tentang sisi lain dari gedung ini.

Sebagian besar orang mungkin berpikir bahwa bangunan di Jalan Kramat Raya 106 ini menjadi tempat untuk berkumpul, berdiskusi para intelektual pada masa itu.

Faktanya, memang benar bahwa bangunan yang kini menjadi Museum Sumpah Pemuda ini dulunya menjadi basecamp para intelektual muda kala itu.

Hari Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda

Baca Juga : Sambut Hari Batik Nasional, Datangi 4 Museum Batik yang Ada di Indonesia

Bangunan tersebut dulunya memang menjadi tempat berdiskusi, rapat dan bahkan menjadi kantor penerbitan majalah.

Gedung Museum terbagi atas bangunan utama dan paviliun.

Bangunan utama Museum terdiri atas serambi depan, satu ruang tamu, 5 kamar, dan satu ruang terbuka atau ruang rapat.

Sedangkan bangunan paviliun memiliki 2 kamar.

Sebagai museum khusus, koleksi museum ini terdiri dari koleksi yang berhubungan dengan peristiwa Sumpah Pemuda.

Hari Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda

Baca Juga : Bak Labirin, Bangunan Ini Ternyata Museum Bawah Tanah, Loh!

Pada tahun 2007, keseluruhan koleksi berjumlah 2.867 koleksi.

Salah satu koleksi museum ini adalahBiola WR. Supratman.

Biola WR. Supratman ini sudah menjadi ikon museum dimana memiliki kisah sejarah terutama dari sosok pemiliknya.

Biola tersebut dipakai untuk membuat lagu Indonesia Raya yang juga dikumandangkan pertama kali pada Kongres Pemuda di Gedung Kramat 106 tepatnya 28 Oktober 1928.

Hari Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda

Baca Juga : Museum James Bond di Puncak Gunung Austria, Jadi Bangunan Tertinggi

Tampilan museum menjadi semakin menarik karena lantai keramik yang digunakan.

Selain bentuk bangunan yang masih orisinil, lantai museum pun juga merupakanlantai keramik sejak pertama kali didirikan.

Maka dari itu lantai di Museum Sumpah Pemuda sudah masuk dalam cagar budaya yang dilindungi pemerintah sampai sekarang.

Lantai keramik tersebut dikenal sebagai lantai keramik Belanda yang kini sudah jarang sekali ditemui (*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular