Sebaliknya, harga properti cenderung naik, bahkan Nomor Urut Pemesanan (NUP) saat proyek belum diluncurkan pun seringkali mengalami kenaikan harga sebelum dikonversi menjadi surat pemesanan unit.
Baca Juga : Ingin Hidup Sehat, Begini Cara Menata Ruang Makan yang Tepat di Rumah
Area Jin Buang Anak
Menariknya, di tengah berbagai fakta di atas masih ada saja yang menunda beli properti.
Salah satu alasannya hanya karena tidak mau membeli properti di daerah yang masih sepi. Tempat jin buang anak, begitu kata mereka.
Padahal fakta di atas menjelaskan bahwa akan ada saatnya “jin tak lagi berkunjung” karena kawasan sudah ramai dan bisa menjadi sangat mahal. Justru, membeli area yang masih dalam pengembangan atau sunrise adalah kesempatan untuk bisa ambil untung.
Baca Juga : Menilik Kemegahan Gereja Blenduk, Destinasi Wisata Peninggalan Kolonial Belanda
Ironi kedua adalah banyak dari pembeli muda menunda pembelian properti dengan alasan tidak mampu.
Padahal faktanya kenaikan harga properti rata-rata selalu lebih cepat dari kenaikan penghasilan kita.
Baca Juga : Masuk Jajaran MC Terkaya dengan Penghasilan Rp 40 Juta Per Tayangan, Begini Mewahnya Rumah Uya Kuya!
Riset Rumah123.com bahkan menemukan bahwa setiap 1 tahun menunda beli properti, orang itu akan kehilangan 8 persen daya belinya.