Follow Us

Perkuat Hubungan Indonesia dan Selandia Baru, Salah Satunya di Bidang Desain

Alfa - Selasa, 06 November 2018 | 16:25
Suasana kota Queenstown, Selandia Baru
Alfa/IDEA

Suasana kota Queenstown, Selandia Baru

Baca Juga : Buat Tempat Berlindung untuk Pengungsi, Arsitek ini Buat Kubah dari Tanah Liat

Ke depan, Indradi Soemardjan bersama Dewan Persahabatan Indonesia-Selandia Baru juga akan fokus menangani beberapa kerjasama salah satunya mengenai desain.

"Arsitek dan desainer Indonesia tak kalah dengan arsitek dan desainer dari Selandia Baru. Masing-masing punya karakteristik dan keungulan. Hanya saja para aristek dan desainer harus belajar menggunakan material yang akan dipakai," ujar Indradi Soemardjan, Ketua Dewan Persahabatan Indonesia-Selandia Baru yang ditemui saat Lunch Meeting di Hotel Fairmont, Jakarta, (5/11/2018).

Menurut Indradi Soemardjan yang dulunya adalah lulusan teknik arsitektur, yang perlu diterapkan adalah konsep sustainable building.

"Saya beberapa waktu, 2 minggu lalu, saya bertemu dengan orang New Zealand yang membuat material pondasi dari pressure treated pine atau kayu pinus. Pondasi bukan dari beton tetapi dari kayu yang telah diolah supaya solid untuk bangunan yang tidak terlalu tinggi," ujar lulusan The University of Memphis Bachelor of Science in Engineering Technology, Architectural Technology ini.

Kayunya diambil dari hutan yang dilindungi sehingga industrinya dapat sejalan dan berkelanjutan.

"Kita perlu mengajak teman-teman komunitas desain untuk belajar mengenai sustainability," tambahnya. (*)

Baca Juga : Desain Rumah Millenial ala Arsitek Andra Martin, Ternyata Syaratnya Tak Banyak

Editor : iDEA

Latest