IDEAonline -Pandemi Covid-19 membuat banyak orang memiliki waktu luang lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
Pasalnya, pandemi membuat kita menghabiskan banyak waktu di rumah saja.
Salah satu hobi baru yang bisa dilakukan adalah mengoleksi kaktus.
Diketahui, kaktus dapat hidup pada kondisi yang sangat ekstrem (sangat kering hingga daerah bersalju), dengan melakukan beberapa penyesuaian yang berakibat perubahan pada bentuknya.
Misalnya daun yang mengecil atau tidak berdaun sama sekali, perakaran menyempit, batang menggelembung, dan sebagainya.
Karena mudahnya ia menyesuaikan diri, penyebaran kaktus sangat cepat.
Kaktus adalah tanaman sekulen.Kekhasan tanaman sekulen adalah mampu menyimpan cadangan air, seperti halnya unta.
Bagian-bagian tanamannya—misalnya batang dan daun—bisa menebal, menggembung, atau berdaging lebih untuk menyimpan tanaman air.
Berasal dari 2 habitat
Secara garis besar, ada dua habitat asal kaktus, yaitu hutan dan padang pasir atau setengah padang pasir.
Kaktus yang berasal dari hutan menyukai kelembapan sedang, sedangkan kaktus yang berasal dari padang pasir menyukai kelembapan udara yang rendah dan suhu yang tinggi.
Untuk mengetahui dari mana kaktus berasal, IDEA lovers bisa menanyakannya kepada pedagang tempat IDEA lovers membeli.
Asal usul kaktus ini berkaitan dengan pemilihan media tanam yang tepat.
Media tanam
Baca Juga: Pasti Nyesel Baru Tahu Sekarang, Jangan Lagi Letakkan Kasur Mengarah ke Jalan Raya, Ini Alasannya
Media tanam untuk kaktus sebaiknya bersifat porous (memiliki banyak pori-pori) supaya kaktus tidak kebanjiran, namun tetap harus mengikat air sedikit.
Parameternya gampangnya, jika disentuh media tanam terasa basah namun jika dilihat tidak tampak basah.
Atau bisa juga dicirikan, media ini tidak mudah menggumpal dalam konsisi basah dan tidak mengeras dalam kondisi kering.
Media sebaiknya disterilkan dulu agar bebas dari telur cacing dan hama karena cacing dapat menyerang akar kaktus.
Caranya, siram media dengan air panas secara merata dan biarkan hingga dingin dan agak kering.
Baca Juga: Mulai Hari Ini Tak Perlu Pendingin Ruangan, Siapa Sangka 5 Benda Ini Bisa Kurangi Gerah di Rumah
Bisa juga dicampurkan Furadan sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan.
Sinar matahari
Kaktus menyukai sinar matahari, jadi harus diletakkan di tempat yang banyak terkena sinar matahari atau bisa juga diletakkan di dalam, namun harus dikeluarkan setidaknya 5 jam sehari.
Jika kurang sinar matahari, pertumbuhan kaktus jadi kurus dan tidak kokoh.
Sementara jika kepanasan, kaktus akan tumbuh lambat dan warnanya cenderung pucat.
Sirkulasi udara
Sirkulasi udara harus baik agar kondisi di sekitar kaktus tidak lembap, karena lembap bisa menyebabkan kebusukan dan tumbuhnya jamur. Suhu udara yang ideal untuk kaktus adalah 16—34 derajat Celsius.
Jika pertumbuhan kaktus sudah jelek atau sudah terlalu besar untuk potnya, IDEA lovers harus memindahkannya ke pot yang baru.
Tujuannya agar tersedia ruang yang cukup untuk pertumbuhan kaktus.
Untuk kaktus dengan pertumbuhan cepat, pemindahan dapat dilakukan 6 bulan sekali, sementara untuk kaktus dengan pertumbuhan lambat dapat dipindahkan setahun sekali.
Tanyakan kepada penjual untuk memastikan pertumbuhan kaktus.
Penyiraman
Penyiraman dapat dilakukan seminggu atau tiga hari sekali, tergantung dari cuaca dan kondisi media tanam.
Jika cuaca dingin atau hujan, penyiraman dapat dilakukan cukup 2 kali sebulan.
Media yang sudah butuh disiram ditandai dengan ciri: jika disentuh terasa kering dan mudah lepas.
Untuk kaktus yang berasal dari hutan, penyiraman sebaiknya dilakukan pada sore hari, sedikti demi sedikit.
Sedangkan kaktus dari gurun pasir, sebaiknya disiram pagi hari, karena akarnya akan mudah menyerap air selama matahari masih ada. (Johanna Erly/IDEA)
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)