Follow Us

Hidupnya Tidak ingin Menyusahkan, Mbah Sadikun Rela Tinggal di Rumah yang Sudah Tak Layak Ini!

iDea Online - Senin, 28 Januari 2019 | 10:00
Kondisi Rumah Mbah Sadikun yang sudah reyot dan hampir roboh.
Kompas.com

Kondisi Rumah Mbah Sadikun yang sudah reyot dan hampir roboh.

IDEAonline - Bicaranya lantang tanpa beban menceritakan kesulitan hidup yang harus dihadapi di usia senjanya.

Meski telah berusia 87 tahun, namun ingatan Mbah Sadikun Kuncoro tentang masa lalaunya masih bagus.

Bahkan dia masih ingat betul kapan dia lahir, tanggal pernikahan dia sampai kapan kedua anaknya lahir.

Baca Juga : Meriam Bellina Semakin Tua Semakin Terlihat Muda, Ini Dia Potret Ketampanan Dua Putranya yang Jarang Terekspos!

Keberadaan Mbah Sadikun menjadi perbincangan warga setelah beberapa hari terakhir pemilik akun Sulis Ibue April Putry memposting keadaan rumah dengan atap yang ambrol dan rumah reyot yang hampir ambruk milik Mbah Sadikun.

Mbah Sadikun yang tinggal di Desa Semol Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mengaku jika atap rumah yang selama ini ditinggalinya ambrol setahun yang lalu karena reng penyangga genting rumahnya yang terbuat dari bambu sudah rapuh.

Ambrolnya atap hampir separuh rumahnya yang berukuran 6X9 meter tersebut membuat hujan yang turun akan membuat seisi rumah basah kuyup.

Baca Juga : 6 Tahun Terbuai Kelembutan Meriam Bellina, Hotman Paris Terang-terangan Sebut Istri Pertama Sebagai Pemenang

Apalagi sebagian besar pasak atap rumah yang terbuat dari bambu terlihat sudah merapuh disana sini.

“Ya khawatir kalau ambruk, tapi di sini rumah saya,” ujarnya dalam bahasa Jawa kental kepada Kompas.com, Rabu (23/01/2019).

Isi rumah Mbah Sadikun kebanyakan berisi pakaian miliknya yang berserakan mana.

Kondisi Rumah Mbah Sadikun yang sudah reyot dan hampir roboh.
Kompas.com

Kondisi Rumah Mbah Sadikun yang sudah reyot dan hampir roboh.

Baca Juga : Usia Kepala Lima, Meriam Bellina Tetap Cantik Memukau Layaknya Remaja Umur 20an, Ternyata Ini Resep Awet Mudanya!

Sebuah dipan di tengah ruangan juga berisi pakaian dan beberapa karung gabah upah dari hasil kerjanya memanen padi di sawah milik tetangganya.

Karung gabah tersebut dibungkus dengan sejumlah kain bekas pakaiannya agar tak terkena tampias hujan.

“Kalau musim panen ya ikut manen padi. Ada yang nyuruh membersihan rumah ya saya terima juga,” imbuhnya.

Sadikun sebenarnya masih mempunyai dua anak perempuan yang kesemuanya mengikuti suaminya.

Sadikun mengaku sesekali masih mengunjungi kedua anaknya tersebut untuk bertemu dengan cucunya.

Baca Juga : Tampilan Memesona, Meriam Belina Dibilang Mirip Barbie pada Usia 50an, Begini Isi Rumahnya yang Bikin Pangling

Terkait keadaan rumahnya yang memprihatinkan dia mengaku tidak ingin merepotkan kedua anaknya, karena suami kedua anaknya yang hanya berprofesi sebagai pembuat genting dan buruh pabrik juga kesulitan perekonomian.

“Kalau ketemu ya kadang sama sama nangis. Anak saya ingat saya yang hidup sendiri. Saya tidak mau diajak tinggal di sana kerena tidak mau merepotkan,” katanya.

Tidur di emperan

Tak ingin merepotkan orang lain, Mbah Sadikun nekat tinggal di rumahnya yang memprihatinkan karena atapnya ambrol dan hampir ambruk.

Karena hampir setiap jengkal rumahnya basah saat hujan, Sadikun memilih tidur di emperan rumahnya yang relatif lebih aman dari tampias air.

Baca Juga : Meriam Belina Mengaku Dibanting dan Dicekik Hotman Paris, Ini Tampilan Rumah Mewahnya yang Jadi Saksi Biksu Pemukulan

Dengan papan bekas pintu yang diletakkan di teras untuk menahan air hujan dan plastik yang dibeber sebagai alas tidur, Sadikun tidak pernah mengeluhkan kondisi rumahnya.

Sadikun mengaku masih bersyukur karena memiliki kartu BPJS untuk berobat gratis dan kartu keluarga sejahtera untuk mendapatkan jatah beras.

Untuk mengisi hari harinya saat tidk ada sawah warga yang panen, selain membersihkan rumah tetangganya Sadikun menggambar perjalanan hidupnya pada media apa saja.

Gambar tokoh pewayangan yang digoreskan di bekas baliho caleg terlihat terpampang dihalaman rumahnya serta sejumlah goresan karyanya terlihat menempel di dinding bambu rumahnya yang mulai miring hendak rebah.

“Saya ikhlas menjalani hidup,“ ujarnya.

Baca Juga : Resor Kiyakabin di Lombok Gunakan Kayu Jati Hangus, Ternyata Ini Dia Alasan Mengejutkannya!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral Kisah Mbah Sadikun: Bertahan di Rumah Reyot karena Tak Mau Menyusahkan

Editor : Amel

Baca Lainnya

Latest