Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Masih Rendah, Pengusaha Muda Didoronng Terjun Bisnis Industri esain Interior

Agnes - Jumat, 22 Maret 2019 | 11:05
Empat pembicara di talkshow TACO
dokumentasi TACO

Empat pembicara di talkshow TACO

IDEAonline – Berdasarkan laporan dari Global Enerpreneurshp Monitor, 24% masyarakat Indonesia berkeinginan tinggi menjadi seorang pengusaha, terutama kalangan milenial.

Namun data dari Badan Pusat Statistik memperlihatkan hanya 3,1% saja yang sudah menjadi pengusaha.

Padahal, banyak sektor industri yang bisa dikelola untuk wirausaha salah satunya industri desain interior.

Kedua data ini menunjukkan bahwa ada rintangan yang menghalangi generasi milenial di Indonesia untuk mewujudkan keinginan berwirausaha.

Memahami kondisi ini, TACO, market leader dalam kategori High Pressure Laminates (HPL) di Indonesia, menyampaikan inisiatif perusahaan dalam pemberdayaan entrepreneur melalui media talk show bertema Empowering Creative Millennials yang diselenggarakan di Pameran IndobuildTech 2019.

Baca Juga : Pria Bule Ditantang Suruh Pilih Antara Istri Reino Barack atau Luna Maya, 'Syahrini Banyak Palsunya'

Talkshow yang dilaksanakan pada Kamis (21/3/2019) ini menampilkan Satria Utama selaku VP Marketing Taco, Alex Bayu selaku Desainer Interior dan Founder Genius Loci, Virgo Artadinata selaku pengusaha furniture milenial asal Semarang dan Dimas Harry Priawan selaku co-founder Dekoruma.

“Pertumbuhan industri desain interior telah menjadikannya salah satu subsektor Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia yang memiliki kontribusi sebesar 7.33 persen dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Asosiasi Himpunan Interior Desain Indonesia pun mengungkap bisnis interior desain mencetak pertumbuhan sebesar 50% sejak 2017.

Baca Juga : Ingin Kamar Mandi di Rumah Tampak Lebih Mewah? Intip 3 Trik Jitunya!

Suasana talkshow di booth TACO

Suasana talkshow di booth TACO

Padahal banyak masyarakat Indonesia, terutama dari generasi milenial yang kreatif.

Namun nyatanya jumlah entrepreneur di Indonesia masih rendah, terutama di industri ini.

Karenanya, TACO ingin mengambil peran untuk memberdayakan mereka, dengan mengangkat potensi industri desain interior.

Terutama karena sektor ini didukung oleh sumber daya yang melimpah mulai dari sumber daya manusia, tersedianya material baik dari kayu ataupun alternatif lainnya hingga sumber ide inspiratif yang bisa dimanfaatkan,” papar Satria Utama selaku VP Marketing TACO.

Baca Juga : Dirancang Sesuai Kebutuhan Sang Pemilik, Rumah Ini Bisa Dipotong, Loh!

Alex Bayu, Desainer Interior dan Founder Genius Loci, memaparkan bahwa pegiat desain interior Indonesia sudah cukup kreatif.

Apalagi industri desain telah berevolusi menjadi sebuah komoditas yang dapat diakses oleh berbagai kalangan.

Meski demikian, entrepreneurs industri ini masih memiliki beberapa tantangan.

“Utamanya, masih banyak entrepreneur yang belum menyadari bahwa industri ini memiliki potensi tinggi.

Baca Juga : Gunakan Pisau Dapur untuk Bunuh Anak Kandung, Terungkap Motif Sang Ibu Hanya karena Cemburu

Suasana talkshow di booth TACO

Suasana talkshow di booth TACO

Tak hanya itu, mereka juga belum menunjukkan ketekunan dan tekad yang gigih, kurang adaptif pada desain-desain baru yang rumit, serta produktivitas dan tingkat efisiensinya rendah dibanding negara-negara lain di Asia.

Apabila tantangan ini tidak segera diatasi, maka dalam beberapa waktu ke depan Indonesia akan akan banyak dikelola oleh pelaku asing.

Adaptasi pegiat desain interior perlu digiatkan melalui pelatihan dan mentoring yang tepat,” jelasnya.

Beberapa tantangan yang dihadapi oleh entrepreneur juga dijelaskan lebih lanjut oleh pelaku usaha milenial Virgo Artadinata, Pengusaha Furnitur millennial asal Semarang yang sukses mengekspansi produknya hingga luar negeri, “Kebanyakan pengusaha pegiat desain interior, khususnya furnitur menguasai keterampilan secara otodidak yang memerlukan waktu belajar cukup lama.

Baca Juga : Jadi Sarang Kuman dan Sumber Racun, Ini Dia Bahaya Kulkas di Rumah!

Belum lagi masih banyak sekali yang buta melihat pasar dan kebutuhan yang ada sehingga mengalami kesulitan memasarkan produk dengan harga layak.

Pendidikan kejuruan yang mampu memberikan bekal keterampilan praktis dan manajemen bisnis yang tepat sangat diperlukan untuk mendorong pegiat industri kreatif semakin maju.

Akses terhadap material yang terjangkau juga penting untuk mendorong inovasi produk.

Seperti halnya peristiwa yang saya alami beberapa tahun yang lalu.

Baca Juga : Billy Dikabarkan Putus dan Kini Dekat dengan Janda, Hilda Vitria Malah Sibuk Kunjungi Hotel Bergaya Etnik

Saya tidak tahu mau sekolah di mana, namun proses inilah yang ternyata malah membantu saya menyadari potensi yang saya miliki di bidang desain kreatif sehingga kini saya bisa mengoperasikan beberapa perusahaan untuk menciptakan dan ekspansi produk desain hingga ke luar negeri.”

Industri furnitur tumbuh positif seiring dengan perkembangan desain interior yang didukung oleh e-commerce.

Selain ditargetkan mencetak pertumbuhan sebesar 16 persen oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), pembelian furniture dari situs e-commerce alami peningkatan, yakni sebesar 23 persen dibandingkan tahun 2017.

Baca Juga : Sendok Logam Disebut Mengeluarkan Racun Kalau Bersentuhan dengan Bahan Ini, Mitos Atau Fakta?

Dimas Harry Priawan Co-Founder Dekoruma memaparkan, “Meski penjualan online alami peningkatan, masih banyak pengusaha yang belum memanfaatkan saluran online dengan maksimal.

Akibatnya pemasaran produk mereka tidak mencapai pasar yang tepat.

Dekoruma memberikan dukungan berupa saluran pemasaran yang menampung informasi visual produk dari pengusaha, selain itu Dekoruma juga menawarkan layanan konsultasi desain interior yang juga memberi ruang bagi para desainer untuk bergabung berbagi rancangan desain.”(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular