Baca Juga : Jadi Tempat Kenangan, Barang-barang Pribadi Nike Ardilla di Kamar Tidurnya Ini Banyak Dicuri Penggemar
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebanyak 29% pada 2030, dan 11 persennya adalah dari transportasi publik, untuk itu publik juga harus ikut serta dengan cara menggunakan transportasi publik”, lanjut Rizal.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, konsumsi energi di sektor transportasi 2007 sebesar 29% dan meningkat menjadi 47% pada 2017.
Tercatat pada 2016, sektor transportasi menghasilkan emisi sebanyak 1,28 juta ton dengan rata-rata peningkatan 6,7% per tahun.
Peningkatan emisi ini lebih besar 1,5 kali lipat dari konsumsi bahan bakarnya.
Untuk mengupayakan ini, Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P Sabandar, menyampaikan bahwa MRT Jakarta berkomitmen untuk mendukung gerakan Earth Hour 2019 guna mengurangi dampak pemanasan global.
MRT sebagai moda transportasi baru di Jakarta aktif mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
Baca Juga : Selain Estetis, Sanitari Ware Cotto Ini DiKalim Ramah Lingkungan
Caranya adalah dengan beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum.
Senada dengan MRT, moda transportasi Transjakarta melalui Agung Wicaksono, Direktur TransJakarta menyatakan, “Emisi CO2 dari transportasi berkontribusi sampai 46% terhadap emisi di perkotaan, apalagi kalau menggunakan kendaraan pribadi.
TransJakarta berjuang untuk memudahkan warga naik transportasi massal dengan mengintegrasikan rute dan haltenya dengan MRT, LRT, dan KRL. Baik rute pengumpan dari kawasan pemukiman di selatan ke Lebak Bulus danFatmawati, maupun rute lanjutan dari MRT di tengah kota seperti Dukuh Atas dan HI.
Ke depannya, bahkan electric mobility bisa menjadi pilihan untuk menekan lagi emisi, dengan melalui ujicoba terlebih dahulu,”