Dinding berpori di rumah ini diwujudkan dengan penggunaan lubang angin (roster), sehingga udara dapat mengalir masuk melalui celahnya.
Baca Juga: Hobi Travelling, Pasangan Ini Pilih Gaya Santorini dengan Built In Furnitur, Hasilnya Wow Banget!
Sinar mahatari pun dapat menerobos, namun dengan porsi yang tepat sehingga tidak menyilaukan.
Tema pohon menjadi semakin relevan dipilih sang arsitek, karena pemilik hunian ini adalah seorang pencinta kayu.
Berpuluh-puluh tahun sang pemilik mengumpulkan bendabenda kayu, yang kemudian menjadi bagian tak terpisahkan dari desain hunian ini.
Tak sekadar sebagai pengisi rumah, kahadiran kayu di rumah ini juga memberi pelajaran bahwa kayu merupakan benda berharga yang harus dilestarikan dan digunakan dengan bijaksana.
Baca Juga: Disiram 2-3 Seminggu, Ini Cara Merawat Tanaman Philodendron yang Tepat
Kayu pun dapat mengajarkan nilai sejarah, karena dimanfaatkannya kayu-kayu tua, bahkan kayu fosil, seperti yang digunakan sebagai wastafel dan meja ruang tamu.