Follow Us

Iklim Tropis, Bukan Musibah tapi Anugerah, Ini Penjelasannya!

Johanna Erly Widyartanti - Senin, 07 Oktober 2019 | 18:00
Atap sirap berbentuk limas, warisan leluhur, paling cocok untuk iklim tropis.
Foto Jou Endhy P.

Atap sirap berbentuk limas, warisan leluhur, paling cocok untuk iklim tropis.

IDEAonline-Judul artikel ini akan berlaku untuk rumah tinggal atau bangunan di daerah tropis, jika atap dirancang dan dibuat dengan benar.

Bicara soal atap di saat musim penghujan sangatlah tepat.

Elemen ini menjadi pusat perhatian ketika menjelang dan saat musim hujan tiba.

Dari sinilah sumber petaka dapat berasal, dari sini pula pangkal rusaknya rumah bermula.

Namun, perbincangan soal atap sesungguhnya tidak dapat berhenti hanya ketika kita berbicara masalah hujan.

Ketika panas kita rasakan masuk ke dalam rumah, atap pun akan dituding pertama kali sebagai biang keladi.

Begitu pun sebaliknya ketika rumah kita berjamur dan lembap, maka atap tak bisa mengelak untuk dijadikan sumber masalah.

Apalagi saat angin keras menerjang dan mengangkat genting rumah, ke mana lagi perhatian akan difokuskan kalau tidak ke atap rumah?

Tentu tuduhan ini bukan tanpa alasan.

Atap dari bahan ilalang sangat sesuai untuk atap yang memiliki kemiringan curam.
Foto: Koleksi Balistyle, Jakarta

Atap dari bahan ilalang sangat sesuai untuk atap yang memiliki kemiringan curam.

Atap, elemen bangunan yang letaknya di bagian atas rumah, berfungsi sebagai pelindung utama rumah dari ketiga pengaruh iklim tropis paling khas yaitu hujan, panas, dan angin.

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest